- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 14:27 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 31 Oktober 2024 | 19:20 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 61
Padang, InfoPublik – Produksi padi di Kota Padang masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat, meski memiliki lahan persawahan yang luas.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, mengatakan data produktivitas padi di Padang mencapai sekitar 5,2 ton per hektare, namun hanya mampu memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan masyarakat.
“Produksi padi di Padang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan warga,” ujar Yoice melalui keterangan pers yang diterima pada Kamis (31/10/2024)
Selama periode Januari hingga September 2024, total produksi padi di Padang tercatat mencapai 36 ribu ton. Namun, dengan angka tersebut, pasokan padi masih kurang, sehingga perlu mendatangkan beras dari daerah tetangga seperti Solok, Pariaman, dan Pesisir Selatan (Pessel) untuk mencukupi kebutuhan.
“Dengan dukungan dari daerah tetangga, kebutuhan beras warga Padang bisa terpenuhi,” jelasnya.
Dinas Pertanian Kota Padang kini mengimbau petani untuk menerapkan metode demplot padi pokok murah dengan teknik jajar legowo. Cara ini diyakini dapat menghemat biaya produksi karena meminimalkan penggunaan pupuk kimia dan menghilangkan kebutuhan untuk mengolah tanah.
“Demplot padi pokok murah dapat membantu petani menekan biaya produksi, terutama dalam hal pengeluaran untuk pupuk,” kata Yoice.
Padi pokok murah adalah metode penanaman padi yang hemat biaya, dengan sedikit penggunaan pupuk kimia dan tanpa pengolahan tanah. Petani dapat langsung menanam bibit tanpa perlu mengolah lahan terlebih dahulu, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas.
(MC Padang / Junee)