: Siniar (podcast) "Jagongan Jaga Warga" diselenggarakan Pemerintah DIY melalui Satpol PP DIY, di Balai Kalurahan Tamanmartani, Padukuhan Sentono, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (25/10/2024).
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:02 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 171
Sleman, InfoPublik - Siniar (podcast) "Jagongan Jaga Warga" diselenggarakan Pemerintah DIY melalui Satpol PP DIY, di Balai Kalurahan Tamanmartani, Padukuhan Sentono, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (25/10/2024). Siniar mengambil tema ‘Jaga Warga sebagai Mediator dalam Menyelesaikan Konflik antar Peserta Pilkada dan Menciptakan Ruang Dialog yang Konstruktif’.
Plt Kepala Satpol PP Provinsi DIY Noviar Rahmad mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 41 tahun 2023 tentang Pembentukan Kelompok Jaga Warga Ditingkat Padukuhan, dan Omah Jaga Warga untuk Tingkat Kalurahan.
"Peraturan ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar mereka. Dengan melibatkan kelompok jaga warga, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman, nyaman, dan bersahabat bagi seluruh warga,” kata Noviar.
Melalui program jaga warga masyarakat diajak lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat tinggal mereka, serta saling mendukung dalam menjaga ketentraman dan ketertiban bersama.
Noviar menambahkan salah satu fokus utama dari jaga warga ialah kemampuan membuat analisis permasalahan dan problem solving atau memecahkan masalah tersebut.
“Penting ditingkatkan kolaborasi antara pemerintah setempat, Satuan Polisi Pamong Praja, dan masyarakat setempat diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pembangunan wilayah serta kesejahteraan bersama. Sinergi antara berbagai pihak dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan adalah kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan sejahtera bagi seluruh masyarakat,” sambungnya.
Pada pertemuan itu, Plt Kepala Satpol PP DIY didampingi Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman menyerahkan atribut berupa baju rompi yang diperuntukan kepada perwakilan jaga warga dari enam kapanewon, enam kalurahan, dan 46 wakil padukuhan.
Noviar mengatakan, penyerahan baju rompi sebagai identitas jaga warga menjadi salah satu wujud dukungan dalam pelaksanaan jaga warga. Di samping itu, diharapkan dapat mempercepat koordinasi di antara anggota.
Selanjutnya, Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi menyampaikan, kelompok jaga warga memiliki peran penting untuk menciptakan keamanan dan ketertiban warga.
"Apalagi menjelang penyelenggaraan Pilkada Sleman tahun 2024. Kehadiran jaga warga dapat meminimalisir gesekan politik yang dapat terjadi kapan saja. Di samping itu, jaga warga harus menjaga netralitas dengan tidak memihak kepada salah satu calon. Kemudian sebagai mitra pemerintah, jaga warga diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan di wilayahnya secara mandiri," tuturnya.
Shavitri menambahkan, hingga saat ini jumlah kelompok jaga warga yang terbentuk sebanyak 1160 dari 1.212 padukuhan se-Kabupaten Sleman. Sesuai amanat Gubernur, target pembentukan jaga warga akan dipercepat, sehingga sudah dapat terpenuhi pada 2024.
"Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk memenuhi target, salah satunya dengan melakukan sosialisasi, fasilitasi pembentukan dan pengukuhan kelompok jaga warga," tandasnya.
Menurut Shavitri salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk berkoordinasi adalah memanfaatkan kegiatan ronda. Melalui cara tersebut diharapkan dapat meningkatkan sinergi untuk menjaga keamanan warga. Selain itu, ia pun berharap jaga warga dapat mempererat kerukunan warga di lingkungannya.
“Semoga jaga warga juga dapat meningkatkan kerukunan warga. Seperti ketika ada warga baru yang hadir, silakan untuk diajak berkoordinasi. Sehingga jaga warga dapat merekatkan hubungan antar warga sekaligus menjaga ketentraman lingkungan,” pungkas Shavitri.
Acara dihadiri Plt Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad, Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, perwakilan Panewu Depok, Panewu Seyegan, Panewu Kalasan, Panewu Pakem, Panewu Gamping, dan Panewu Tempel. Sedangkan peserta merupakan perwakilan dari enam Kelompok Jaga Warga tingkat padukuhan. (Sih Budi Daryanto / Kim Tempel)