- Oleh Wandi
- Senin, 18 November 2024 | 08:08 WIB
: Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk kerajinan lokal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengikuti Pelatihan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun Tahun 2024 yang dibuka pada Kamis (24/10/2024) bertempat di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan
Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI, Kamis, 24 Oktober 2024 | 19:04 WIB - Redaktur: Untung S - 137
Medan, InfoPublik – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk kerajinan lokal. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengikuti Pelatihan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun 2024, yang dibuka pada Kamis (24/10/2024) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan.
Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Sumatra Utara dan bertujuan untuk membekali para pengrajin dengan keterampilan menenun modern, inovasi desain produk, serta wawasan pemasaran digital. Materi pelatihan mencakup teknik pewarnaan alami, pengolahan serat, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk promosi produk, yang menjadi elemen penting dalam menghadapi pasar global.
Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Dekranasda Sergai, Ainun Mardiah Parlindungan Pane, dalam sambutannya menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman.
"Kami ingin para pengrajin tidak hanya menguasai keterampilan tradisional, tetapi juga mampu berinovasi. Inovasi ini akan membuat produk kerajinan lebih menarik dan diminati di pasar global," ujar Ainun.
Potensi Kerajinan Sergai di Pasar Global
Kabupaten Sergai memiliki potensi besar dalam pengembangan industri kerajinan tangan. Aneka produk anyaman dari daun pandan dan purun, seperti tikar, tas, dan sandal, telah menjadi ikon kerajinan daerah ini. Namun, untuk meningkatkan daya saing, diperlukan inovasi yang berkelanjutan serta strategi pemasaran yang tepat.
"Produk kerajinan tangan Sergai sudah menembus pasar nasional dan bahkan beberapa produk telah diekspor ke luar negeri. Namun, kita harus terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar mampu bersaing di pasar internasional," tambah Ainun.
Meskipun memiliki potensi besar, industri kerajinan tangan di Sergai masih menghadapi beberapa tantangan, seperti akses terbatas terhadap bahan baku berkualitas, kurangnya modal, dan persaingan dengan produk impor. Untuk mengatasi kendala ini, Dekranasda Sergai menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga perbankan, dan perguruan tinggi.
"Kami terus berupaya mencarikan solusi untuk masalah-masalah ini. Selain pelatihan, kami juga akan memfasilitasi akses permodalan, membantu pemasaran produk, dan mengembangkan pusat kerajinan terintegrasi," jelas Ainun.
Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong para pengrajin meningkatkan kualitas produk mereka, membuka peluang usaha lebih luas, dan menjadikan sektor kerajinan tangan sebagai penggerak ekonomi Kabupaten Sergai.
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara, Agus Fatoni, menyoroti pentingnya pengembangan kerajinan tradisional sebagai upaya melestarikan budaya bangsa.
"Melalui pelatihan ini, kita berharap dapat melahirkan generasi penerus yang mampu membawa nama harum kerajinan Sumatera Utara ke tingkat internasional," ujarnya.
Dengan langkah-langkah ini, Dekranasda Sergai optimis sektor kerajinan tangan akan terus berkembang dan menjadi salah satu sektor unggulan ekonomi daerah.