- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Jumat, 22 November 2024 | 14:23 WIB
: Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kapanewon Tempel kembali mengikuti uji coba atau beban nasional kedua terhadap Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu (SIREKAP) untuk Pilkada 2024, sesuai dengan instruksi KPU Kabupaten Sleman, Selasa (22/10/2024).
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:49 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 163
Sleman, InfoPublik – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kapanewon Tempel kembali mengikuti uji coba atau beban nasional kedua terhadap Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu (SIREKAP) untuk Pilkada 2024, sesuai dengan instruksi KPU Kabupaten Sleman, Selasa (22/10/2024).
Bertempat di Ruang Sekretariat PPK Kapanewon Tempel, acara dihadiri oleh ketua dan anggota PPK, serta ketua bersama anggota PPS se-Kapanewon Tempel yang mengampu data dan informasi.
Ketua PPK Tempel Hartono mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan sistem dalam mendukung proses perhitungan suara secara cepat dan akurat. Karena dari hasil uji beban pertama yang dilakukan pada Minggu lalu, masih ditemukan beberapa kendala teknis yang memerlukan perbaikan.
“Berdasarkan penjelasan dari KPU Kabupaten Sleman, uji beban yang lalu masih menunjukkan adanya kelemahan pada perangkat lunak dan keras SIREKAP, terutama saat digunakan secara serentak oleh seluruh penyelenggara pilkada di Indonesia,” tutur Hartono.
Ia menjelaskan, saat dilakukan uji beban yang pertama, server mengalami kendala karena terlalu banyak pengguna yang masuk dalam waktu bersamaan. Ini menunjukkan bahwa sistem masih perlu disempurnakan, terutama pada kapasitas server.
“Terbukti saat dilakukan uji coba beban SIREKAP yang kedua ini pun, karena dilakukan serentak seluruh penyelenggara pilkada se-Indonesia, diketahui server SIREKAP juga langsung down gara-gara crowded dan aplikasinya langsung melambat,” sambungya.
Salah satu anggota PPK pengampu data dan informasi Heru Krisdiantara menambahkan bahwa dalam uji coba sebelumnya sudah melaporkan kesulitan saat login ke sistem, yang menyebabkan keterlambatan dalam proses pengunggahan data.
"Butuh waktu hingga beberapa jam sebelum sebagian besar peserta dapat masuk ke aplikasi. Oleh karena itu kita sambut baik adanya uji coba atau beban nasional kedua ini. Karena ini penting untuk mengidentifikasi masalah yang ada sebelum pilkada berlangsung,” ucap Heru.
Diharapkan dengan uji beban kedua ini, dapat diketahui kapasitas dan kelemahan server, sehingga KPU dapat segera melakukan perbaikan sebelum hari pelaksanaan pilkada. “Ini baru masalah server, masih ada aspek teknis lainnya yang harus diperhatikan,” tandasnya. (Sih Budi Daryanto/Kim Tempel)