- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 21 November 2024 | 08:20 WIB
: Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim saat membuka Rakorda Survei Ekonomi Pertanian (SEP) 2024, yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa (22/10/2024). (Foto: Fadli Diskominfotik)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:20 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 160
Kota Gorontalo, InfoPublik - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov), Sofian Ibrahim, menyatakan bahwa hilirisasi di sektor pertanian merupakan solusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Gorontalo. Hal ini diungkapkannya saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Survei Ekonomi Pertanian (SEP) 2024, yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada Selasa (22/10/2024).
“Hilirisasi usaha pertanian merupakan salah satu solusi untuk menciptakan nilai tambah di sektor pertanian agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo. Karena itu, kita perlu bekerja sama, untuk mewujudkan transformasi ataupun hilirisasi sektor pertanian daerah kita, yang berjalan cukup lambat,” tutur Sofian dalam kata sambutannya pada kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Aston, Kota Gorontalo, ini.
Sofian membeberkan bahwa optimalisasi sektor pertanian di Gorontalo masih terkendala oleh beberapa hal, di antaranya rendahnya kualitas SDM, kecilnya skala usaha, serta semakin sempitnya lahan pertanian produktif yang diakibatkan oleh adanya alih fungsi lahan. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi pemerintah untuk melakukan transformasi serta hilirisasi usaha pertanian.
“Keberhasilan hilirisasi ataupun transformasi di sektor pertanian yang kita lakukan juga harus didukung oleh berbagai pihak, termasuk pelaku usaha pertanian itu sendiri. Kegiatan hilirisasi itu akan berjalan efektif apabila didukung pelaku kegiatan, akan tetapi yang diketahui bersama bahwa kita masih kekurangan SDM, sehingga kami pemerintah juga kesulitan dalam menerapkan teknologi pertanian,” paparnya.
Oleh karena itu, menurut Sofian, keberadaan data-data akurat dan berkualitas yang dihasilkan BPS melalui SEP 2024 terkait modernisasi pertanian, regenerasi petani, maupun kesejahteraan petani sangatlah penting. Setelah Rakorda ini selesai, data-data tersebut harus digunakan oleh Pemprov Gorontalo dalam pengambilan keputusan agar lebih efisien, sehingga sumber daya pembangunan dan SDM yang masih terbatas tersebut dapat lebih diefektifkan.
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Kepala BPS Gorontalo Mukhamad Mukhanif dan Kadis Pertanian Muljady Mario. Ada juga peserta Rakorda sebanyak 120 orang, yang terdiri atas BPS provinsi, BPS kabupaten/kota, beberapa OPD terkait di lingkup Pemprov, perwakilan akademisi, serta tim ST2023 BPS pusat. (mcgorontaloprov/sella)