BPS Provinsi Gorontalo Gelar Rakorda Sensus Pertanian 2023

: Seremonial pembukaan rapat koordinasi daerah (Rakorda) Sensus Pertanian 2023 dengan tema “Survei Ekonomi Pertanian, Potret Kesejahteraan Pertanian Indonesia Berkelanjutan”. (Foto: Vibi Lahay)


Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:05 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 130


Kota Gorontalo, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi daerah (Rakorda) Sensus Pertanian 2023 dengan tema “Survei Ekonomi Pertanian, Potret Kesejahteraan Pertanian Indonesia Berkelanjutan”. Kegiatan ini dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofyan Ibrahim.

Rakorda ini diselenggarakan dalam rangka memantau dan mengevaluasi hasil Survei Ekonomi Pertanian 2024 (SEP2024) untuk persiapan hasil rilisnya, juga untuk membangun sinergitas dan koordinasi dan efektifitas antara BPS provinsi, kabupaten/kota dan dinas/instansi terkait dalam memastikan kualitas data yang optimal dan mendukung perumusan kebijakan pertanian yang tepat sasaraan.

Dalam sambutanya, Sofyan Ibrahim mengatakan bahwa Gorontalo merupakan provinsi dengan potensi pertanian yang besar. Keanekaragaman hayati yang dimiliki memungkinkan tingginya produksi pertanian yang digunakan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam provinsi, tetapi juga memungkinkan untuk ekspor ke luar wilayah Gorontalo.

Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa pertanian memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) sejak tahun 2010 hingga 2023, yakni pertanian menjadi kontributor utama dalam PDRB menurut papangan usaha yang secara konsisten menyumbang lebih dari 35 persen PDRB Gorontalo.

“Dengan kontribusi sebesar itu, pertanian memegang kunci penting pada struktur perekonomian Gorontalo,” ujar Sofian Ibrahim.

Sofian menjelaskan, meski pertanian sebagai salah satu sektor dengan kontribusi besar terhadap perekonomian Provinsi Gorontalo, hal itu tidak lepas dari berbagai permasalahan. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain rendahnya tingkat kesejahteraan petani, penuaan petani, terbatasnya upaya optimalisasi usaha pertanian, hingga ancaman perubahan iklim.

“Sehingga solusi yang tepat adalah hilirisasi untuk mendorong penciptaan nilai tambah baru pada sektor pertanian,” tandas Sofian.

Sofyan berharap dengan tersedianya data pertanian yang berkualitas dan terkini melalui Sensus Pertanian 2023 dan dilanjutkan dengan Survei Ekonomi Pertanian 2024, pengambilan keputusan dapat menjadi lebih efisien, serta sumber daya pembangunan yang terbatas dapat dialokasikan secara efektif dan dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. (mcgorontaloprov/vivi)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:14 WIB
Sekdaprov Gorontalo: Sektor Pertanian Merupakan Potensi Terbesar Gorontalo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:03 WIB
BPS: Survei Ekonomi Pertanian 2024 (SEP2024) untuk Mengukur Kesejahteraan Petani
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 11:28 WIB
Bapanas Tegaskan Pentingnya Hak atas Pangan untuk Masa Depan Berkelanjutan