- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Kamis, 21 November 2024 | 17:35 WIB
:
Oleh MC KAB BANGKALAN, Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:25 WIB - Redaktur: Juli - 116
Bangkalan, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M. Edie bersama perangkat daerah terkait mengadakan dialog pengembangan destinasi wisata pesisir pada Senin (21/10/2024).
Dialog tersebut berlangsung di lokasi wisata pesisir Long Gladak dan dihadiri oleh Kepala Desa Kramat, Lurah Mlajah, perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BUNDes), dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati menyampaikan bahwa dialog tidak hanya membahas pengembangan wisata terkait Karang Jamuang, Batu Lajar, dan wisata apung, tetapi juga membahas sejumlah kendala, terutama terkait lokasi pengembangan yang masuk dalam kawasan hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Ada sebagain lahan yang memang menjadi Hak Kehutanan, namun para pengembang juga sudah memiliki sertifikat dan aset sejarah yang mendukung. Oleh karena itu, Pemkab Bangkalan bersama Pokdarwis dan BUMDes tengah mempersiapkan berbagai dokumen administratif untuk selanjutnya berkoordinasi dengan pihak KLHK," jelasnya.
Pj Bupati menekankan bahwa sebagian besar potensi wisata di Bangkalan berada di wilayah pesisir, sehingga pengembangannya harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Jika ada pemanfaatan lahan milik kehutanan, tentunya harus ada bagi hasil dengan pihak Kehutanan dan juga pajak retribusi yang berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun yang terpenting, kita tetap harus menjaga kelestarian hutan mangrove karena memiliki banyak fungsi dan manfaat penting bagi lingkungan," terangnya.
Lebih lanjut, Arief mengajak seluruh pihak untuk terus semangat dalam mengembangkan potensi yang ada di Bangkalan. Menurutnya potensi di daerah pesisir dinilai sangat besar, tidak hanya untuk sektor pariwisata tetapi juga untuk pengembangan industri kemaritiman.
"Kita memiliki potensi besar di sektor maritim, seperti dok kapal dan pengembangan pelabuhan peti kemas yang bisa berfungsi sebagai cadangan (backup) bagi pelabuhan di Surabaya maupun Gresik. Di Desa Martajasah ini juga banyak potensi yang dapat dikembangkan baik wisata pesisir maupun sektor produk unggulannya," pungkasnya.