- Oleh MC KOTA SINGKAWANG
- Selasa, 19 November 2024 | 22:46 WIB
: Plt Bupati Blora Trin Yuli Setyowati membaca sambutan.
Oleh MC KAB BLORA, Senin, 21 Oktober 2024 | 21:49 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 158
Blora, InfoPublik – Tidak hanya sebagai lembaga pendidikan agama dan dakwah, keberadaan pondok pesantren (ponpes) dengan para santrinya, memiliki potensi ekonomi yang tidak kalah besar. Usaha kecil menengah (UKM) yang digeluti para santri pun perlu dioptimalkan.
Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati, ketika membuka Bazar dan Pameran Hari Santri Nasional (HSN) 2024 Provinsi Jawa Tengah, di Lapangan Kridosono Blora, Senin (21/10/2024). Ema didampingi Plt Bupati Blora Tri Yuli Setyowati.
“Santri itu punya potensi ekonomi yang sangat besar, yang selama ini mungkin gerakannya belum maksimal atau optimal, sehingga harapan kita dengan adanya pameran ini supaya bisa memicu UKM di mana santri maupun pondok pesantren bisa menampilkan produknya,” kata Ema.
Pameran kata Ema, selain menjadi sarana promosi, sekaligus memungkinkan para santri dan ponpes untuk mendapatkan pembinaan dalam upaya mengembangkan usahanya. “Nanti akan bisa kelihatan, misalnya dari Dinas Koperasi UKM menilai, seperti kurang P-IRT atau kurang apa, sehingga nanti kita bisa menentukan pola pembinaan untuk pesantren atau produk-produk santri ini,” katanya.
Hal itu diamini Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah Eddy Sulistiyo Bramiyanto, yang menyebut pihaknya terus mengoptimalkan berbagai langkah untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) meningkatkan penjualannya. Salah satunya terus menggaungkan dan membekali kemampuan digital marketing pelaku UMKM yang dilakukan sejak masa pendemi COVID-19. Tidak dipungkiri sistem pemasaran tersebut berkontribusi besar dalam penjualan produk-produk UMKM.
“Kita beri pelatihan, pengetahuan kepada seluruh UMKM tentang marketing online, dan Alhamdulillah hasilnya cukup signifikan,” ungkap Eddy.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Blora Tri Yuli Setyowati menegaskan, telah menjadi komitmen Pemkab Blora untuk mendukung pengembangan pondok pesantren yang tersebar di seluruh wilayahnya. Hal itu menjadi penting, mengingat Blora kata Tri Yuli, memiliki ponpes sebanyak 113 buah dengan 9.707 santri dan 1.034 ustaz.
Salah satu bentuk dukungan tersebut lanjut Tri, yakni Pemkab Blora telah memiliki Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 16 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren. “Dengan harapan Perda ini mampu memfasilitasi peningkatan kualitas pesantren dalam pengembangan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat,” kata Tri Yuli.
Dikatakan Tri Yuli, besarnya potensi santri di Kabupaten Blora dan keberadaan Perda ini membawa manfaat dan berkah untuk seluruh masyarakat Blora, utamanya para santri dan ponpes yang menaunginya.
Didaulat jadi tuan rumah, Blora siapkan beragam acara
Memiliki ratusan ponpes dan ribuan santri serta ustaz, tak heran jika Kabupaten Blora didaulat menjadi tuan rumah peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora Mustaqim menjelaskan, akan banyak rangkaian acara yang siap digelar Pemkab Blora untuk memeriahkan HSN 2024 dengan tema ‘Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan’ tersebut.
Dimulai hari ini, Senin (21/10/2024) yakni pameran dan bazar dari pondok pesantren, koperasi pesantren dan UMKM yang dikelola pesantren. Diikuti sebanyak 70 peserta inkubasi binaan se-Jawa Tengah, Kementerian Agama dan sejumlah perguruan tinggi (PT) Islam. Kemudian malam harinya digelar Jateng Bersholawat.
Besok, Selasa 22 Oktober 2024, acara dilanjutkan dengan Apel Hari Santri yang bakal diikuti ribuan santri, ditambah ribuan tamu undangan. "Jumlah santri yang akan ikut Apel Hari Santri itu ada sekitar 4.000 santri," pungkas Mustaqim. (MC Kab. Blora/Teguh).