- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:20 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 1K
Lumajang, InfoPublik - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, Rosyidah mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.
Survei ini bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh terkait status gizi balita, termasuk masalah stunting, wasting, underweight, dan obesitas.
SSGI 2024 akan dilaksanakan di 21 kecamatan dan melibatkan 76 desa/kelurahan di Kabupaten Lumajang, dengan sampel dari 10 rumah tangga di setiap desa. Pelaksanaan survei berlangsung mulai 30 September hingga 30 November 2024.
“Melalui kegiatan ini, Dinkes P2KB berupaya mengumpulkan data yang akurat untuk merumuskan program intervensi gizi yang lebih tepat sasaran dan efektif,” kata dr. Rosyidah saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Kamis (17/10/2024).
Dalam proses survei, masyarakat diminta untuk mempersiapkan data terkait kondisi kesehatan dan gizi balita. Di antaranya, ibu balita diminta memastikan bahwa Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sudah diisi lengkap, mengetahui status imunisasi anak, serta mempersiapkan balita sesuai dengan data sasaran survei.
"Survei ini sangat penting untuk mengetahui status gizi balita kita. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat Lumajang untuk berpartisipasi aktif, demi kesehatan dan masa depan generasi penerus kita," kata dr. Rosyidah.
Selain melakukan wawancara kepada responden, survei ini juga melibatkan pengukuran antropometri, meliputi tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas balita, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan ibu balita. Data yang dihasilkan dari survei ini akan digunakan sebagai dasar dalam mengukur capaian intervensi gizi sesuai dengan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021.
Dengan adanya survei SSGI 2024, diharapkan Kabupaten Lumajang dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang lebih efektif dalam menangani permasalahan gizi, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama generasi muda.
"Partisipasi masyarakat sangat penting agar kita bisa mendapatkan data yang akurat untuk mengambil tindakan yang lebih baik di masa depan," pungkasnya. (MC Kab. Lumajang/Dinkes P2KB/Dila/Ard/An-m)