- Oleh MC KAB KATINGAN
- Selasa, 19 November 2024 | 11:37 WIB
: Para pelajar peserta Program Tagana Masuk Sekolah (TMS). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan pelajar. (Foto: owan)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 18 Oktober 2024 | 21:35 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 137
Kota Gorontalo, InfoPublik - Dinas Sosial Provinsi Gorontalo terus berupaya mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi bencana. Salah satu upaya tersebut adalah melalui program Tagana Masuk Sekolah (TMS). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan pelajar.
TMS merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 1 Tahun 2019 tentang mitigasi bencana di satuan pendidikan. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam membentuk generasi muda yang lebih siap dan tanggap menghadapi berbagai situasi darurat. Di Provinsi Gorontalo, program ini menjangkau 22 sekolah tingkat SMA dan SMK.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Sagita Wartabone, menjelaskan bahwa TMS tidak hanya sekadar program mitigasi bencana, tetapi juga bagian dari gerakan yang lebih luas, yakni Tagana Go Green. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
“Lingkungan yang sehat dan lestari adalah langkah pertama dalam pencegahan bencana, khususnya yang terkait dengan perubahan iklim,” ujar Sagita, Kamis ( 17/10/2024)
Salah satu rangkaian kegiatan TMS yang paling signifikan adalah simulasi penanggulangan bencana, yang diadakan di SMKN 2 Gorontalo. Sebanyak 690 siswa dan 103 guru turut serta dalam kegiatan tersebut.
“Mitigasi bencana di lingkungan sekolah harus terus ditingkatkan. Dengan bekal yang cukup, kita bisa meminimalkan risiko, termasuk mengurangi kemungkinan jatuhnya korban jiwa,” ujar Sagita.
Selain itu Kata Sagita, Dinas Sosial juga menyerahkan satu unit tenda pengungsi kepada SMKN 2 Gorontalo. Kepala sekolah menerima bantuan tersebut dengan harapan bahwa langkah ini akan memperkuat perlindungan bagi siswa dan guru di masa mendatang.
Terakhir, kata Sagita, Program TMS merupakan bagian penting dalam upaya pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi bencana. Dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan yang memadai, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di masa depan.