Pelatihan Akses dan Survei Pasar Ekspor melalui Internet, Pemprov Kalsel Dorong UMKM Naik Kelas

: Pelatihan akses dan survei pasar ekspor melalui Internet, Pemprov Kalsel dorong UMKM naik kelas - Foto:Mc.Kalsel


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 17 Oktober 2024 | 10:29 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 134


Banjarmasin, InfoPublik - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalsel terus mendorong berbagai upaya agar UMKM dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta dapat naik kelas.

Para pelaku UMKM yang tangguh menjadi fokusnya untuk menjadi aktor sentral dalam penguasaan teknologi dan membantu pemerintah mencapai target ekonomi saat ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Sulkan melalui Kabid Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disdag Kalsel, Muhammad Syarief pada pelatihan Akses dan Survei Pasar Ekspor Melalui Internet yang berlangsung selama 2 hari tanggal 15 – 16 Oktober di Banjarmasin, Rabu (16/10/2024).

Di era digital ini, kecepatan dan kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) semakin pesat. Sehingga, Setiap orang harus memahami pentingnya penguasaan terhadap teknologi ini agar mampu menyerap pengetahuan sebanyak mungkin, menciptakan karya dengan lebih produktif dan kreatif, serta mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan masa depan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka 5,90. Meskipun terjadi peningkatan, namun Indonesia masih berada di peringkat ke-82 dari 170 negara.

“Siklus peningkatan ukm produktivitas juga menyebar ke kalangan UMKM, yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian nasional. Sekitar 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari kontribusi UMKM,” kata Syarief.

Peran UMKM yang tak kalah penting adalah memberikan pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. Sekarang UMK Indonesia sedang berkembang pesat. UMK tidak hanya memasuki pangsa pasar skala nasional, tapi sudah masuk ke pasar ekspor. Namun, kontribusi UMKM terhadap ekspor hanya sebesar 15,7 persen, dan pertumbuhannya juga sangat terbatas.

Untuk itu, katanya, perlu ada strategi dan upaya bersama serta sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk memacu UMKM masuk pasar ekspor dalam upaya mempromosikan dan mendorong produknya masuk ke pasar global.

“Dalam rangka meningkatkan kesiapan UMKM menghadapi Era Digital, penyelenggaraan program Pelatihan Akses dan Survei Pasar Ekspor Melalui Internet menjadi sangat penting,” ujarnya.

Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan praktis bagi para peserta agar mampu memasarkan produknya hingga ke luar negeri.

“Peserta akan benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu dan pengetahuan praktis yang berguna, sehingga produk yang dihasilkan dapat menembus pasar global,” jelasnya. (MC Kalsel/scw/YIN/Eyv)