- Oleh MC KAB BULELENG
- Selasa, 12 November 2024 | 15:33 WIB
: Pemkab Buleleng terus berinovasi dalam menangani kasus gawat darurat. Salah satunya dengan menerapkan Public Safety Center (PSC) Si Tri Datu (Sistem Informasi Terintegrasi Pelayanan Gawat Darurat Buleleng). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:49 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 147
Buleleng, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam menangani kasus gawat darurat. Salah satu upaya terbarunya adalah pembentukan Public Safety Center (PSC) Si Tri Datu (Sistem Informasi Terintegrasi Pelayanan Gawat Darurat Buleleng).
Sistem itu bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan darurat, terutama bagi pasien stroke dan serangan jantung. Koordinasi pembentukan sistem tersebut digelar di Ruang Teratai 1 Lantai IV Gedung IRD RSUD Buleleng, Rabu (16/10/2024).
Direktur RSUD Buleleng, dr. Arya Nugraha, menjelaskan bahwa inovasi PSC Si Tri Datu merupakan langkah maju dalam memperkuat sinergi antar instansi di Kabupaten Buleleng dalam menangani kasus gawat darurat secara terpadu.
"Tujuan utama inovasi ini adalah untuk memastikan bahwa RSUD Buleleng, bersama pemangku kepentingan di Pemkab Buleleng, dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal dalam menangani kasus stroke dan serangan jantung. Dengan sistem ini, diharapkan angka kesakitan dan kematian dapat ditekan secara signifikan," ujarnya.
RSUD Buleleng kini telah dilengkapi dengan fasilitas canggih, seperti cath lab, yang memungkinkan pemasangan ring jantung dan penanganan stroke dengan penghancuran sumbatan.
"Jika sebelumnya kita dapat menyelamatkan pasien serangan jantung dan stroke namun dengan gejala sisa, seperti lumpuh atau gagal jantung, sekarang tujuan kita adalah menyelamatkan pasien tanpa menyisakan cacat atau komplikasi di kemudian hari," tutur dr. Arya.
Selain penanganan stroke dan serangan jantung, layanan PSC Si Tri Datu juga mencakup penanganan darurat untuk ibu hamil, kecelakaan lalu lintas, dan bencana alam. Namun, fokus utama tetap pada stroke dan serangan jantung karena dinilai sebagai kasus yang paling mendesak dan krusial.
Dalam sistem PSC Si Tri Datu, RSUD Buleleng juga akan berkolaborasi dengan Kominfosanti Buleleng melalui command center yang ada. "Command center ini akan menjadi basis digital dari sistem pelayanan ini. Misalnya, jika ada kasus serangan jantung di wilayah yang jauh seperti Gerokgak atau Tejakula, sistem terpadu berbasis digital ini dapat meminimalkan keterlambatan respons sehingga pasien bisa segera ditangani dengan optimal," papar dr. Arya.
Diharapkan, pada tahun 2025, sistem PSC Si Tri Datu sudah dapat diimplementasikan penuh di Kabupaten Buleleng. RSUD Buleleng sendiri telah memiliki modalitas yang memadai, baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia, termasuk dua dokter ahli intervensi jantung dan saraf yang siap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
Dengan adanya PSC Si Tri Datu, pelayanan gawat darurat di Buleleng dan sekitarnya seperti Karangasem bagian barat, Jembrana bagian timur, serta Bangli dan Tabanan bagian utara, akan lebih terintegrasi.
"Sistem ini akan membantu menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat serangan jantung dan stroke, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Pada akhirnya, derajat kesehatan masyarakat akan meningkat secara signifikan," ujar dr. Arya. (MC Kab.Buleleng/ Mdy)