- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 18:58 WIB
: Kadiskominfo Jatim, Sherlita saat menjadi pembicara dalam acara diskusi panel Tik Tol Goes to Campus didi Aula Soetandyo, FISIP Kampus B, UNAIR Surabaya, Selasa (15/10/2024). Foto : Moko Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 16 Oktober 2024 | 05:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 148
Surabaya, InfoPublik - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kadiskominfo Jatim), Sherlita Ratna Dewi Agustin, berkesempatan menjadi pembicara dalam acara diskusi panel dan workshop periksa fakta Tik Tok Goes to Campus bertajuk 'Melawan Disinformasi di Pilkada 2024' di Aula Soetandyo, FISIP Kampus B, UNAIR Surabaya, Selasa (15/10/2024).
Pada momen itu, Ia berpesan kepada generasi muda supaya tidak ikut menyebarkan hoaks dan disinformasi di media sosial, utamanya selama masa Pilkada 2024.
Dalam diskusinya, Kadiskominfo Jatim Sherlita menyampaikan materi berjudul 'Ruang Digital Terjaga Pilkada Damai Tercipta'. Disebutkan Sherlita, berdasarkan data Indeks Potensi Kerawanan Pemilu dan Pilkada milik Bawaslu RI tahun 2024 bahwa Jawa Timur termasuk lima provinsi dengan kategori kerawanan tinggi.
"Kabupaten/kota di Jawa Timur yang termasuk kerawanan tinggi pada Pilkada 2024 adalah, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Lamongan, Lumajang, dan Jember," ujarnya.
Karena Jawa Timur dan beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur rawan itulah, Sherlita menilai, hoaks adalah salah satu isu strategis yang berpotensi konflik pada Pilkada 2024. Sedangkan, berdasarkan survei Indeks Literasi Digital Kemenkominfo, kemampuan masyarakat dalam mengenali informasi hoaks relatif masih rendah.
"Sehingga dibutuhkan gerakan literasi digital melawan hoaks. Yakni, dengan mendorong warganet dengan memproduksi dan hanya membagikan konten positif, membiasakan saring sebelum sharing, memunculkan budaya malu jika membagikan informasi hoaks, dan mengklarifikasi isu melalui berbagai media maupun platform Cek Fakta," tukas Sherlita.
Sebagai upaya meminimalkan tersebarnya informasi palsu di masyarakat, Sherlita menuturkan, Kominfo Jatim memiliki platform untuk membantu masyarakat melakukan pengecekan informasi.
Platform tersebut bernama https://klinikhoaks.jatimprov.go.id/ yang merupakan sebuah inovasi untuk membantu masyarakat kroscek sebuah informasi apakah hoaks, disminformasi, misinformasi, fakta ataupun ujaran kebencian.
"Aplikasi ini dikembangkan berbasis website yang dapat diakses melalui jaringan atau online. Dengan aplikasi ini diharapkan masyarakat bisa melakukan pengecekan ulang terhadap segala informasi yang diterima di media sosial" tuturnya.
Sherlita mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi acara yang luar biasa ini. Ia berterima kasih Tim TikTok atas upaya ikut menjaga ruang digital khususnya menjelang Pilkada melalui acara ini.
"Buat adik-adik, kesempatan belajar dengan TikTok ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya dan ditularkan kepada teman-teman lainnya,"ujarnya.
Diketahui, acara ini digelar oleh Tik Tok bekerja sama dengan media Tirto.id, dan Bawaslu Jatim. Selain Sherlita, hadir pula pembicara lain yakni, Public Policy and Government Relations Tik Tok fot Indonesia and Timor Leste Faris Mufid, Kreator Konten Tik Tok Indonesia Ryee, dan Koordinator Divisi Humas, Data dan Informasi Bawaslu Jatim Dwi Endah Prasetyowati. (MC Jatim/ida-vin/eyv)