- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 18:58 WIB
: Rangkul Tuna Rungu, Dinsos Jatim miliki kegiatan rutin 'Sobat Disabilitas Tuli Mengaji'. -Foto : Dok. Dinsos Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 03:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 165
Surabaya, InfoPublik - Orang dengan keterbatasan pendengaran membuat kesulitan dalam melakukan berbagai macam aktivitas, salah satunya yaitu membaca Al-Qur'an atau mengaji.
Berangkat dari tujuan untuk merangkul mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran atau yang biasa disebut tuna rungu ketika mengaji,Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur memiliki kegiatan rutin bernama 'Sobat Disabilitas Tuli Mengaji' yang diadakan rutin di Masjid Al-Ikhwan, kantor Dinsos Jatim Surabaya.
Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani menjelaskan, pihaknya melihat semakin banyak orang-orang di Provinsi Jawa Timur yang sebenarnya memerlukan pemberdayaan, salah satunya mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran. Ditekankannya, ketika mengaji para tuna rungu ini sangat kesulitan dalam melafalkan bacaan Al-Qur'an dengan baik dan benar, sehingga perlu metode khusus seperti para tuna netra yang menggunakan huruf Braille saat mengaji
"Nah, kami bekerja sama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia atau disingkat Gerkatin, dan Baznas Jatim. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat inklusi, di mana teman-teman tuli dapat merasakan keindahan pesan Al-Qur'an meskipun dengan keterbatasan fisik," jelas Novi, dalam keterangannya yang dikonfirmasi, Jumat (11/10/2024).
Novi memaparkan kegiatan ini sejalan dengan amanah UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang mengatur hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan kitab suci dan lektur keagamaan yang mudah diakses.
"Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi saudara-saudara kita, khususnya disabilitas rungu wicara, dengan memberikan kesempatan yang sama dan fasilitas yang layak," paparnya.
Kegiatan Sobat Disabilitas Tuli Mengaji ini, Novi mengungkapkan, rutin diadakan setiap Kamis dan Minggu di dua tempat yakni, di Masjid Al-Ikhwan, kantor Dinsos Jatim Surabaya, dan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (RSBRW) Pasuruan Dinsos Jatim.
"Ke depan, kegiatan sobat disabilitas tuli mengaji, yang setiap Kamis dan Minggu ini kita tetap teruskan, dan kita perbanyak anggotanya. Kita juga memastikan jaminan perlindungan mereka bersama keluarganya, kita pastikan mereka mendapat jaminan perlindungan dari keluarga,"imbuhnya,
Novi berharap semoga Sobat Disabilitas atau Sobat Dili yang ada di UPT RSBRW Pasuruan bisa mendapatkan layanan rehabilitas sampai kembali keluarganya masing-masing.
"Harapan kami semoga mereka (Sobat Dili) juga bisa menjadi tulang punggung bagi keluarganya melalui berbagai karyanya setiap hari meski dalam kekurangan. Sehingga kita bisa mensejahterakan keluarga itu, Dan kita pun akan terus melakukan penjangkauan pada rumah-rumah di Pasuruan terutama karena letak UPT di sana, termasuk pendataan ini juga kita sudah banyak penjangkauan masyarakat yang ingin mendaftar tuli mengaji," harapnya.
Pada kesempatan yang sama,Ketua Gerkatin Jawa Timur Maskurun Yuyun menuturkan kerja sama dengan Dinsos Jatim dalam kolaborasi penyelenggaraan kegiatan Sobat Disabilitas Tuli Mengaji ini, diharapannya supaya para disabilitas tuli seperti dirinya bisa punya bekal hidup di akhirat.
Karena menurutnya, saat ini banyak disabilitas tuli yang tidak tahu bagaimana menjalani hidup dan harus bagaimana untuk hidup sendiri.
"Saya berharap semua masyarakat bisa memperhatikan tuli, apalagi para disabilitas tuli itu banyak yang belum tahu tentang islam, belum tahu bagaimana caranya belajar mengaji," tutur Yuyun menggunakan bahasa isyarat dan diterjemahkan anaknya bernama Faiz.
Latar belakang banyak disabilitas tuli yang tidak bisa mengaji itulah Yuyun pun membeberkan, Ia juga mendirikan Rumah Qur'an Sahabat Tuli (RQST) di Kota Kediri pada tahun 2020.
"Lalu, di Surabaya ini, Alhamdulillah saya terpilih di Jakarta sebagai Tim Penyusun Mushaf Al-Quran Bahasa Isyarat. Proses pnyusunan selama empat tahun, dalam setahun ada lima kali pertemuan dan terus sampai sekarang, sehingga sudah terbit Al-Quran Bahasa Isyarat, yang saat ini digunakan belajar membaca Al-Quran di Dinas Sosial Jawa Timur," beber Yuyun.
Ia mengungkapkan, mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat yang Ia susun bersama Tim Kementerian Agama akan dicetak jadi Al-Quran. Dan percetakannya dibantu kerja sama dengan Dinas Sosial serta Ketua Baznas Jatim untuk menyalurkan dan menyebarluaskan cetakan Al-Qur'an tersebut.
"Soalnya sekarang itu yang sudah tercetak itu masih bisa dihitung jari, karena mushafnya sangat tebal sekali. Satu kitab bisa terbagi menjadi dua cetakan, per 15 juz," ujarnya.
Terkait, jadwal kegiatan Sobat Disabilitas Tuli Mengaji di Dinsos Jatim, Yuyun mengatakan, kegiatannya diadakan setiap Kamis jam satu siang sampai selesai. "Lalu di hari Minggu itu jam sembilan pagi sampai selesai. Kegiatannya terbuka untuk umum ya, jadi tanpa biaya apapun. Cuma datang saja bisa belajar membaca Qur'an dengan bahasa isyarat,"imbuhnya.
Kegiatan rutin Dinsos Jatim ini, menandakan bahwa Dinsos Jatim peduli terhadap para disabilitas tuli, dan diharapkan semakin banyak masyarakat di Indonesia yang peduli terhadap disabilitas tuli terutama sadar akan penggunaan bahasa isyarat ketika mengaji. (MC Jatim/ida-vin/eyv)