- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:46 WIB
: Foto bersama tim dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten Boalemo, dan Puskesmas Tilamuta saat berkunjung ke Pesantren Alkhairat. (Foto: AIS)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:02 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 177
Boalemo, InfoPublik – Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) program Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pesantren Alkhairat, Kecamatan Tilamuta, Kamis (10/10/2024).
Administrator Kesehatan Ahli Pertama Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, Luthfiyyah Mutsla, menjelaskan bahwa monev ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pertemuan penguatan pendidikan kesehatan di pesantren yang sudah dilakukan pada 28 hingga 30 Agustus 2024 di Depok.
Selain itu, menurut Luthfiyyah, kegiatan monev ini untuk melihat pelaksanaan kegiatan dari Poskestren yang sudah dilakukan dan untuk mengetahui identifikasi masalah yang dilakukan dengan survei mawas diri bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo dan Puskesmas Tilamuta.
“Ternyata kita diinformasikan bahwa masalah kesehatan santri dan santriwati di pondok pesantren yang pertama adalah masalah sampah, lalu kedua untuk makan dengan gizi seimbang itu masih perlu diperhatikan dan juga untuk pengaktifan dari SBH (Saka Bakti Husada) yang memang katanya setelah Covid-19 itu belum aktif kembali,” ungkap Luthfiyyah.
Pengaktifan kembali SBH untuk dilatih menjadi kader kesehatan sebagai Agent of Change sesama santri maupun santriwati sebaya sehingga bisa meningkatkan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Kami harapkan dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Boalemo bisa berkoordinasi secara sinergis untuk pengintegrasian atau pengembangan kurikulum pendidikan kesehatan bersama pondok pesantren, perangkat ajar kesehatan tersebut bisa dimanfaatkan dan diintegrasikan dengan kegiatan di pondok pesantren untuk menjadi bagian dari pendidikan kesehatan yang merupakan salah satu fokus dari Trias UKS (Usaha Kesehatan Sekolah),” papar Luthfiyyah.
Pembina Pondok Pesantren Alkhairaat, Faruk Umar Alamri, mengaku kedatangan tim dari Kemenkes RI memberikan motivasi dalam peningkatan kesehatan warga pesantren.
“Kami dari pihak pondok pesantren sangat bangga sekali program ini dari Kementerian Kesehatan dalam rangka peningkatan kesehatan pondok pesantren karena kita melihat di pondok kami ini masih kurangnya kesadaran warga pondok pesantren tentang kebersihan lingkungan yang sehat, dan harapan jami Insya Allah ke depannya kita akan bisa memanfaatkan koordinasi ini untuk peningkatan kesehatan di pondok pesantren,” ujarnya. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)