- Oleh MC KOTA DUMAI
- Minggu, 22 Desember 2024 | 06:18 WIB
: Pj Gubernur Maluku, Sadali Ie, pada Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Review Kinerja Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2024, di Hotel Santika Premier Ambon, Kamis (10/10/2024)
Oleh MC PROV MALUKU, Kamis, 10 Oktober 2024 | 14:19 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 209
Ambon, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Maluku, Sadali Ie, membuka kegiatan Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Review Kinerja Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2024, yang digelar di Hotel Santika Premier Ambon pada Kamis (10/10/2024).
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mempercepat penurunan angka stunting di Maluku melalui pendekatan terpadu dan berbasis kedaerahan.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan BKKBN, Forkopimda Provinsi Maluku, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, serta pimpinan OPD dan instansi terkait.
Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, yang menjadi wadah evaluasi dan pemantauan Program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting di Provinsi Maluku. Menurut Sadali, program ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga di Maluku.
“Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara paripurna, komprehensif, terpadu, dan melibatkan berbagai sektor. Pendampingan harus diintensifkan kepada keluarga yang berisiko melahirkan bayi stunting, mulai dari remaja, calon pengantin, masa kehamilan, hingga pasca persalinan, serta pendampingan hingga anak berusia dua tahun,” jelas Sadali.
Sadali menekankan bahwa langkah intervensi harus tepat guna dan sampai kepada penerima manfaat untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Maluku.
Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat komunikasi dan edukasi melalui program Bangga Kencana, serta mengutamakan pendekatan berbasis kearifan lokal.
“Kami berharap strategi penanganan stunting yang berbasis kedaerahan terus ditingkatkan, terutama bagi keluarga yang berisiko. Program-program harus inklusif, menghargai budaya lokal, dan memperkuat advokasi serta perubahan perilaku melalui peningkatan kualitas komunikasi, informasi, dan edukasi,” tambah Sadali.
Pada kesempatan yang sama, BKKBN meluncurkan Population Clock, sebuah alat untuk memantau data kependudukan secara real-time. Alat ini diharapkan dapat membantu merumuskan kebijakan yang lebih tepat guna dan responsif terhadap perubahan demografi di Maluku.
“Dengan Population Clock, masyarakat dapat memperoleh informasi terkini tentang jumlah penduduk, tingkat kelahiran, dan angka kematian secara real-time. Hal ini akan membantu kita merespon perubahan demografi dengan lebih cepat,” lanjut Sadali.
Selain itu, pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dengan Lanud Pattimura, serta penyerahan penghargaan Program Bangga Kencana.
Kegiatan ini turut dirangkai dengan momentum Pekan Pelayanan 100.000 Akseptor KB Pasca Salinan dalam rangka Hari Kependudukan Sedunia 2024.
Sadali berharap, dengan kekuatan tenaga lini lapangan yang dimiliki BKKBN, program penurunan stunting dan kesejahteraan keluarga di Maluku akan semakin efektif.
Dukungan penuh dari BKKBN diharapkan dapat mempercepat tercapainya visi misi Pemerintah Provinsi Maluku dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (MC Prov Maluku)