- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 21 November 2024 | 07:40 WIB
: Rapat koordinasi terkait rencana penyelenggaraan Festival Frontera di Hotel Timor, Kabupaten Belu, Selasa (8/10/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB MALAKA, Jumat, 11 Oktober 2024 | 18:43 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 189
Malaka, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Malaka akan menghadiri Festival Frontera, sebuah hajatan tahunan hasil kerja sama Republik Demokratik Timor Leste dan Pemerintah Republik Indonesia. Festival yang bertema budaya dan persaudaraan tahun 2024 itu akan berlangsung di Oekusi, Timor Leste, pada tanggal 14-19 September 2024.
Dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Hotel Timor, Kabupaten Belu, Selasa (8/10/2024) itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Malaka Agustinus Nahak menyampaikan kesiapan Pemda Malaka untuk kegiatan tersebut.
"Pemda Malaka pada prinsipnya siap mengikuti kegiatan festival yang bertemakan budaya dan persaudaraan tersebut dalam mempererat hubungan kedua negara," ujar Agustinus.
Ia menambahkan, pada tahun 2023 Pemda Malaka juga mengikuti berbagai kegiatan di Distrik Maliana, seperti pagelaran budaya dan tarian tradisional, seminar budaya, dan perbatasan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan para peneliti budaya.
"Tahun ini juga kita akan terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan yang sudah dikoordinasikan bersama," ungkapnya.
Menurut Konsul Timor Leste untuk Indonesia, Bonifacio Fatima Martins Belo, selain menampilkan pagelaran seni dan budaya, Festival Frontera yang diadakan setiap tahun itu juga merupakan ajang rekonsiliasi antara kedua negara.
"Indonesia yang diwakili kabupaten di Pulau Timor dan Negara Timor Leste berada dalam satu pulau dan memiliki budaya, bahasa yang hampir sama. Sehingga kita ingin ada rekonsiliasi dan lebih mempererat hubungan kedua negara," ujarnya.
Festival Frontera, kata Bonifacio, juga merupakan bentuk penegasan kepada publik bahwa hubungan antara kedua negara hingga saat ini berlangsung dengan baik dan tetap menjunjung tinggi nilai perdamaian.
Dirjen Imigrasi Timor Leste, Adelaida da Rosa, menyampaikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi segala urusan yang berkaitan dengan lalu lintas manusia dan barang. "Kami siap membantu dan memfasilitasi urusan lalu lintas manusia dan barang untuk mengikuti festival di Oekusi. Kami pastikan setiap kontingen yang akan melintas ke Indonesia dan Timor Leste dapat dibantu sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Sementara itu, Manuel Ximenes Smith, Dirjen Cultura Kementerian Muda Seni dan Budaya Timor Leste sebagai pihak penyelenggara, mengatakan bahwa konsep Festival Frontera ini seperti tahun sebelumnya dengan tema besar budaya dan rekonsiliasi.
"Kedua negara berkolaborasi untuk terus meningkatkan hubungan yang kondusif sehingga persaudaraan, kekeluargaan, dan perdamaian terus terjalin sampai kapanpun," katanya.
Dalam rapat koordinasi itu, hadir juga perwakilan dari Pemda Belu, Pemda TTU, para Kepala PLBN Motaian, Motamasin, dan Wini serta pihak Bea Cukai dan Kepala Kepolisian Timor Leste. (kominfomalaka)