: Sejumlah pelajar mempraktikkan simulasi mitigasi kebencanaan di SMAN 1 Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:57 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 206
Batang, InfoPublik - Gempa Megatrust yang ditakutkan muncul di Pulau Jawa, menginisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang untuk melakukan langkah mitigasi di berbagai instansi maupun institusi. Termasuk di sejumlah lembaga pendidikan, agar warga sekolah teredukasi dan mampu mengambil tindakan penanganan efektif, sehingga meminimalisir dampak bencana.
Tak hanya mendapatkan paparan materi, namun yang terpenting para guru dan pelajar mempraktikkan langsung simulasi cara menyelamatkan diri hingga menangani korban terdampak gempa.
Kasi Kedaruratan BPBD Batang Nur Setia Nugroho mengatakan, meski memiliki potensi yang kecil terhadap Megatrust, namun Kabupaten Batang tetap harus melakukan mitigasi kebencanaan yang baik. “Setelah tahu potensinya, mereka bisa mengurangi risiko dampak kebencanaannya,” katanya, saat mendampingi pelajar mempraktikkan simulasi mitigasi kebencanaan di SMAN 1 Batang, Selasa (8/10/2024).
Berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Batang masih tergolong aman dari Megatrust. Hal itu dikarenakan potensi Megatrust rawan muncul di Jawa bagian selatan yakni Cilacap, Wonogiri, Kebumen dan Purworejo.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 1 Batang Setyo Utomo mengatakan, simulasi tanggap bencana ini memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar mampu mengambil sikap yang tepat ketika terjadi gempa bumi. Terlebih melihat bangunan sekolah yang bertingkat, mengakibatkan dampak gempa lebih terasa.
“Tentu saja siswa maupun orang tua merasa khawatir, jika terjadi gempa. Sehingga kami mengundang BPBD untuk memberikan pengetahuan dasar, ketika gempa terjadi di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Para anggota PMR dan UKS sengaja diikutsertakan dalam simulasi tersebut agar mereka memahami langkah penanganan korban terdampak gempa. “Respons anak sangat antusias, karena mereka sudah terbiasa menangani korban cedera saat laka dan lainnya,” tegasnya.
Salah satu siswi, Novita usai memperagakan adegan sebagai korban gempa, mengaku simulasi tersebut membantu menyiapkan mental dan mampu mengambil sikap ketika terjadi gempa. “Kalau dengar suara sirine saya akan lebih cepat menyelamatkan diri, biar tidak tertimpa bangunan yang roboh,” ujar dia.
Beberapa instansi yang telah mendapatkan simulasi mitigasi kebencanaan, diantaranya Puskesmas Tulis, BRI, Kawasan Industri Terpadu Batang, SMKN 1 Warungasem. Serta dalam waktu dekat kegiatan serupa juga akan menyasar ke lembaga pendidikan di jenjang SD dan SMP di Kabupaten Batang. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)