- Oleh MC PROV GORONTALO
- Jumat, 8 November 2024 | 14:48 WIB
: Konsul-Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, saat konferensi pers bersama Sekda Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim, di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Senin (7/10/2024). (Foto: Andika)
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 8 Oktober 2024 | 08:47 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 153
Kota Gorontalo, InfoPublik – Studi singkat kerja sama antara Australia Awards Indonesia (AAI) dan Program Kemitraan Australia-Indonesia (SKALA) digelar di Provinsi Gorontalo. Studi singkat ini bertujuan memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam kebijakan publik, digitalisasi, dan administrasi pemerintahan yang relevan dengan Standard Pelayanan Minimal di Indonesia.
“Kami senang sekali karena untuk pertama kalinya diselenggarakan acara pasca-kursus di Gorontalo. Gorontalo adalah salah satu dari 12 provinsi di wilayah yurisdiksi Konsulat- Jenderal Australia di Makassar, maka kami ingin menunjukkan potensi provinsi ini kepada semua peserta,” ujar Konsul-Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, pada konferensi pers di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Senin (7/10/2024).
Sebanyak 27 peserta yang mengikuti studi singkat terdiri dari perwakilan pejabat Indonesia, antara lain Provinsi Gorontalo dan provinsi lain di Kawasan Timur Indonesia, Kalimantan Utara, Aceh, Kementerian Dalam Negeri, dan Bappenas. Peserta juga merupakan penerima beasiswa studi singkat “Tata Kelola dan Penyusunan Kebijakan Publik terkait Layanan Dasar di Kawasan Timur Indonesia dan Aceh”.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim, sangat menerima dan mengapresiasi digelarnya studi singkat ini di Provinsi Gorontalo. Ia juga mengungkapkan, SKALA telah banyak mendampingi Gorontalo dalam penguatan lima aspek, antara lain persoalan data, perencanaan, pengelolaan, keuangan dan SDM.
“Kami sangat mengapresiasi luar biasa atas semua hal yang sudah dilakukan di Gorontalo, pesertanya dari berbagai provinsi, ada 10 provinsi termasuk Bappenas dan kementerian ikut hadir. Saya kira seluruh peserta nanti diberikan banyak muatan terkait bagaimana mengatasi persoalan yang ada, mengidentifikasi masalahnya kemudian bagaimana mereka menyusun kebijakan yang paling pas untuk mengatasi berbgai tantangan,” ungkap Sofian.
Sofian berharap melalui studi singkat ini, peserta memiliki bekal pengetahuan dan daya analitikal yang sangat kuat dalam melahirkan kebijakan di daerah. Sehingga ketika pulang ke daerahnya masing-masing, peserta memiliki kapasitas untuk membantu daerah dalam menyusun dan memformulasikan kebijakan yang tepat.
Sebelumnya, peserta telah mengikuti pra-kursus yang dilaksanakan di Bali pada 15-27 Mei 2024 dan dilanjutkan dengan kursus selama dua pekan yang dilaksanakan di Australia (Brisbane, Canberra, Sydney) pada 10-21 Juni 2024. Pada kesempatan tersebut, peserta bertemu dan belajar dari para ahli, serta turut melakukan kunjungan lapangan.
Saat ini, peserta akan menyelesaikan masa studi singkatnya dengan mengikuti pasca-kursus yang dilaksanakan di Hotel Aston Gorontalo pada 7-9 Oktober 2024. Peserta juga akan melakukan kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo untuk belajar bagaimana pemerintah daerah menerapkan standar pelayanan minimal dalam kesiapsiagaan bencana. (mcgorontaloprov/mila/adri)