Dispar Tawarkan Konsep Ekosistem Ekonomi Kreatif untuk Mendorong Kinerja Ekonomi Gorontalo

: Talkshow tentang pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital di Provinsi Gorontalo. (Foto Anna)


Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 7 Oktober 2024 | 17:38 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 181


Kota Gorontalo, InfoPublik - Di tengah perhelatan Hulonthalo Art & Craft Festival (HACF) 2024, Dinas Pariwisata bersama BI dan Dinas Kumperindag melaksanakan talkshow tentang pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital di Provinsi Gorontalo.  

Talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Direktur Akses Pembiayaan, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kemenparekraf RI, Direktur Semesta Network, Founder Tiyasa, dan Kepala Balai Pemberdayaan Industri Fashion dan Kriya.

Dalam kata sambutan pembukaannya, Pj Gubernur Provinsi Gorontalo, Rudy Salahuddin, mengatakan Provinsi Gorontalo berkeinginan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis digital dalam rangka memperluas pasar, meningkatkan kualitas produk, serta mempercepat proses produksi dan distribusi.

Rudy menekankan penggunaan teknologi digital menjadi kebutuhan mutlak agar sektor ekonomi kreatif terus mengalami pertumbuhan dan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional dan daerah. Menurutnya,  ekonomi kreatif tidak hanya memperkaya budaya dan warisan lokal, tetapi juga turut memberikan kontribusi nyata terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan data saing daerah, serta penguatan identitas lokal di mata dunia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, menjelaskan latar belakang dilaksanakannya seminar ini dengan menggambarkan kondisi perkembangan ekonomi Gorontalo. Menurutnya, tantangan perekonomian yang dihadapi Gorontalo cukup serius. Gorontalo merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan kontribusi PDRB terkecil di Pulau Sulawesi. Solusinya harus ada pengembangan sektor sekunder dan juga industrialisasi untuk penciptaan nilai tambah.

"Salah satunya adalah ekonomi kreatif sebagai salah satu subsektor yang berpotensi sebagai pertumbuhan baru," ungkap Aryanto. 

Untuk meningkatkan kinerja subsektor ekonomi kreatif, Aryanto menawarkan pendekatan berbasis ekosistem. Ekosistem ekonomi kreatif mencakup keterhubungan antara kreasi, produksi, konsumsi, dan konservasi. Artinya, ini menjadi penting karena perlu melibatkan kolaborasi antara pemerintah, pebisnis, akademisi, lembaga keuangan, media, dan masyarakat.

Menurut Aryanto, sesuai amanah UU No. 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif, pemerintah dan/atau pemerintah daerah bertanggung jawab dalam menciptakan dan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing global guna tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.

Peserta PKN I LAN RI Tahun 2024 ini mengungkapkan selain aspek pembiayaan, pengembangan ekosistim kreatif juga harus didukung  dengan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing.

"Kita bersyukur Gorontalo memiliki literasi digital yang baik, bahkan diakui sebagai salah satu daerah yang memiliki daya saing digital terbaik di Indonesia," ujarnya. 

Aryanto berharap, talkshow dapat mengulas berbagai tantangan di atas dalam sebuah kerangka eksosistem ekonomi kreatif yang baik. Pendekatan ekosistim ekonomi kreatif berbasis digitial merupakan jawaban terhadap pendekatan yang selama ini masih berjalan silo dan parsial.

"Kita harus sepakat membangun ekosistem ini agar bisa mendongkrak kinerja subsektor ekonomi kreatif dan bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah," tuturnya.  

Talkshow ini dirangkaian dengan penandatangan MoU oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten/Kota, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, serta Dewan Kerajinan Nasional Provinsi Gorontalo tentang Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital di Provinsi Gorontalo. (mcgoronatloprov/anna)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 15 November 2024 | 10:04 WIB
Industri Pengolahan Kayu Ciptakan 1.160 Lapangan Kerja di Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 15 November 2024 | 10:06 WIB
Industri Kayu Lapis Lumajang Jadi Unggulan Ekspor ke Jepang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 15 November 2024 | 10:13 WIB
467 Keluarga di Lumajang Dapat Bantuan Modal Usaha
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 15 November 2024 | 19:14 WIB
Warisan Budaya Lumajang, Daya Tarik Wisata dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat