Berpotensi Overload Akhir Tahun, Pemdaprov Jabar Harus Batasi Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti

:


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Sabtu, 5 Oktober 2024 | 21:58 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 169


Bandung Barat, InfoPublik – Pemerintah Provinsi Daerah Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) harus membatasi volume pengiriman sampah dari kabupaten/kota di Bandung Raya ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti. Jika tidak dibatasi, maka TPA Sarimukti akan overload di akhir tahun.

Demikian ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman saat meninjau TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (4/10/2024).

Menurut Herman, saat ini ada 1.750 ton dengan 267 ritase sampah per hari dikirim empat daerah ke TPA Sarimukti. Jika pola seperti ini dibiarkan, maka TPA Sarimukti yang kapasitasnya hampir penuh akan overload di akhir tahun. "Tentu itu tidak boleh terjadi karena pasti akan ada ledakan sampah di Bandung Raya," ujar Sekda Herman.

Karena itu, Pemdaprov Jabar dengan empat pemda kabupaten kota di Bandung Raya melalui kepala daerah telah bersepakat untuk mengurangi sampah ke TPA Sarmukti. "Paling tidak dari 1.750 ton (sampah) setiap hari untuk dua bulan ke depan sampai 30 November 2024 harus di angka (diturunkan) 1.250 ton per hari. Atau berkurang 500 ton (sampah) selama dua bulan," kata Herman.

Sekda menjelaskan, untuk dua bulan ke depan diharapkan empat pemda pengguna TPA Sarimukti dapat mengurangi sampah harian yang dikirim. "Kota Bandung dari 170 rit, kita harapkan berkurang 140 rit, Kabupaten Bandung 70 rit ke 40 rit, untuk Kota Cimahi dari 37 rit menjadi 17 rit, dan Kabupaten Bandung Barat dari 20 rit ke 17 rit," sebut Herman.

Menurut Herman, pembatasan ritase merupakan solusi penangangan jangka pendek, agar TPA Sarimukti tetap bisa beroperasi hingga 2026. Ia yakin operasional TPA Sarimukti dapat dioptimalkan hingga 2027 dengan berbagai pengembangan kapasitas.

"Di sisi lain kita sedang melaksanakan pembangunan TPPAS Legoknangka yang mudah - mudahan tahun 2028 akan tuntas," ungkap Herman.

Ajak warga batasi dan pilah sampah dari rumah

Agar hal itu berjalan dengan baik, Herman mengajak warga khususnya di Bandung Raya untuk dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA Sarimukti, khususnya sampah organik. Ia mengungkap, dari 1.750 ton setengahnya adalah sampah makanan atau organik.

"Kita hampir darurat sampah dan harus dimulai dari rumah. Bijak mengelola sampah terutama sampah makanan (organik), zero food waste. Manfaatkan sampah dan tentu didaur ulang kembali sampah yang ada di rumah " katanya.

Dalam peninjauan, Herman mencatat masih ada sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti tapi belum dipilah kabupaten dan kota. Kondisinya sampah organik masih bercampur dengan anorganik. "Sebetulnya sangat disayangkan, harusnya sampah ini dipilah sejak dari rumah (hulu) sehingga masuk ke sini sudah terpisah antara sampah organik dan anorganik," ungkapnya.

Herman menjelaskan prinsip dasar pengolaan sampah dari hulu perlu dilakukan pengurangan sampah, pemanfaatan sampah dan daur ulang, itu akan berdampak pada hilir yang akan berkurang beban sampahnya. "Dan ini akan membantu kita, agar Bandung Raya sampahnya tidak jadi masalah. Reduce, reuse dan recycle harus dilakukan sejak dari rumah. Ini adalah PR kita bersama," katanya. (MC Prov. Jabar)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Selasa, 22 Oktober 2024 | 22:05 WIB
Santri Berprestasi Dapat Tanda Cinta dari Pemda Provinsi Jabar
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Rabu, 9 Oktober 2024 | 22:17 WIB
Jabar Belajar Best Practice Tata Kelola Pemerintahan dari DIY
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Senin, 16 September 2024 | 22:03 WIB
Zero Emission Zone akan Diterapkan di Kantor Perangkat Daerah Pemdaprov Jabar
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Sabtu, 27 Juli 2024 | 22:45 WIB
Hari Jadi ke-79 Provinsi Jabar, Pemdaprov Gelar West Java Festival 2024