- Oleh MC KOTA TIDORE
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:17 WIB
: Tangkapan layar rilis BPS Provinsi Maluku Utara terkait Inflasi /Indeks Harga Konsumen bulan September 2024, Selasa (1/10/2024)
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 2 Oktober 2024 | 14:10 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 406
Ternate, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi tahunan (year-on-year) sebesar 3,56 persen pada bulan September 2024. Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,66, dengan sektor makanan dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar.
Plt. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, mengungkapkan, Kota Ternate menjadi kota dengan inflasi tertinggi di Maluku Utara.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 3,91 persen dengan IHK 108,63. Sementara inflasi terendah terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 2,02 persen dengan IHK 108,83," kata Nurhidayat, Selasa (1/10/2024).
Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi sektor yang paling berkontribusi terhadap inflasi, dengan kenaikan mencapai 8,24 persen. Kelompok pengeluaran lainnya, seperti pakaian dan alas kaki, menyusul dengan kenaikan sebesar 1,35 persen.
Nurhidayat menjelaskan bahwa sejumlah komoditas utama yang memicu inflasi pada bulan September 2024 adalah beras, cabai rawit, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Selain itu, harga sayuran seperti kangkung, serta komoditas perhiasan emas dan berbagai jenis ikan juga menyumbang inflasi.
"Komoditas yang dominan menyumbang inflasi tahunan pada September 2024 adalah beras, cabai rawit, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kangkung, emas perhiasan, dan beberapa jenis ikan seperti ikan malalugis dan cakalang," tambahnya.
Selain itu, barang lain seperti ikan tuna, gula pasir, kue kering berminyak, serta air kemasan juga turut memberikan andil terhadap kenaikan harga yang terjadi.
Inflasi bulanan (month-to-month) Provinsi Maluku Utara pada September 2024 tercatat sebesar 0,56 persen, sementara tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) terhadap Desember 2023 mencapai 1,83 persen.
"Komoditas yang dominan menyumbang inflasi bulanan di antaranya adalah ikan malalugis, ikan cakalang, kangkung, dan sejumlah komoditas lainnya," jelas Nurhidayat lebih lanjut.
Dengan kondisi ini, masyarakat diharapkan bisa lebih waspada terhadap kenaikan harga komoditas dan mempersiapkan diri terhadap potensi inflasi di bulan-bulan mendatang. (Db/MC Tidore)