Pemprov Kalsel Gelar Rapat Persiapan Jelang Peringatan Wafat Pangeran Antasari ke-162

: Pemprov Kalsel gelar rapat persiapan jelang peringatan wafat Pangeran Antasari ke-162 - Foto :Mc.Kalsel


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Jumat, 27 September 2024 | 21:56 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 135


Banjarmasin, InfoPublik - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar rapat koordinasi guna mempersiapkan peringatan wafat Pangeran Antasari ke-162 yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang. Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan berbagai instansi terkait.

Dalam rapat tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel Muhammadun melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Surya Fujianorochim, menegaskan pentingnya peringatan ini sebagai momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan menumbuhkan kesadaran sejarah di kalangan generasi muda.

“Pangeran Antasari, salah satu pahlawan nasional yang memimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda pada abad ke-19, telah menjadi simbol semangat perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Setiap tahun, peringatan wafatnya diperingati dengan ziarah ke makam beliau,” kata Surya, Banjarmasin, Jumat (27/9/2024).

Disebutkan Surya, pembagian tugas baik dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemprov Kalsel, Pemko Banjarmasin juga TNI/Polri. Diantaranya Biro Adpim untuk pembuatan dan pendistribusian undangan, pembuatan spanduk. Juga Diskominfo untuk publikasi dokumentasi serta pemberitaan.

Untuk TNI/Polri mengerahkan pasukan sebagai peserta upacara juga mengkoordinasikan keamanan sekaligus penutupan jalan saat kegiatan berlangsung yang dibantu oleh Dishub dan Satpol PP.

“Untuk Pemko Banjarmasin dalam hal ini Kecamatan Banjarmasin Utara dan Kelurahan Surgi Mufti mengkoordinasikan pembersihan lingkungan makam pahlawan Nasional Pangeran Antasari,”imbuhnya.

Dirinya juga memastikan bahwa Gubernur Kalsel Sahbirin Noor akan berhadir pada ziarah rombongan tersebut serta akan ada pemberian bantuan tali asih kepada keluarga pahlawan.

Peringatan wafat Pangeran Antasari diharapkan tidak hanya menjadi momen penghormatan, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan sosial dan budaya, serta menumbuhkan rasa bangga akan warisan sejarah Kalimantan Selatan. (MC Kalsel/Rns/YIN/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya