: Presentasi inovasi peserta lomba Hari Habitat, Disperkim Kalsel masuk tahap penjurian - Foto :Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Rabu, 25 September 2024 | 18:26 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 160
Banjarbaru, Infopublik - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Tahap Penjurian Lomba Hari Habitat Provinsi Kalimantan Selatan 2024 dengan tema “Inovasi Dalam Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu perkotaan yang berkelanjutan” di Banjarbaru, Rabu (25/9/2024).
Dari 13 Kabupaten/Kota hanya lima kabupaten/kota yang akan mempresentasikan proposal dihadapan dewan juri yaitu, Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Tabalong, Hulu Sungai Tengah dan Banjar.
Juri yang akan menilai yaitu, Tenaga Ahli Penanganan kumun Bappenas sekaligus Ketua Forum PKP Jawa Barat, Encep R. Marsadi, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan, T. Davis F Hamid, Kadisperkim Provinsi Kalsel, Mursyidah Aminy, Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI) Kalsel, Achmad Zabir Djaenudin dan Kepala Studio Arsitektur dan Permukiman FT-ULM, Ira Mentayani.
Kadisperkim Kalsel, Mursyidah Aminy diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Permukiman, Ryan Tirta Nugraha mengatakan tahapan penjurian hari ini merupakan tahapan penilaian kelengkapan dari sisi dokumen dan inovasi yang akan dikembangkan di masing-masing daerah dalam penanganan kawasan kumuh.
“Hari ini kabupaten/kota akan memaparkan prestasi terkait inovasi yang digagas untuk penanganan kawasan kumuh,” kata Ryan.
Ia berharap dari lomba hari habitat ini dapat memacu kabupaten/kota untuk lebih meningkatkan dalam penanganan kawasan kumuh di daerahnya masing-masing.
“Kita tahu kawasan kumuh tidak bisa kita laksanakan sendiri. Ini perlu kerjasama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder), sehingga penanganan kawasan kumuh terus berkelanjutan,” ujarnya.
Setelah melihat hasil presentasi kota Banjarmasin, Ketua Dewan Juri Encep R. Marsadi selaku Ketua Forum PKP Jawa Barat memperhatikan inovasi yang digagas Banjarmasin yaitu Kampung Tanggui (Kampung Tangguh, Unggul, dan Inklusi).
“Banjarmasin sudah punya program yang cukup baik untuk penataan kawasan kumuh wilayah kota Banjarmasin. Dari segi regulasi, dokumen, dan perencanaan dalam penataan kawasan kumuh, mereka sudah cukup lengkap dan baik,” kata Encep.
Menurutnya, pengalaman dalam penataan kawasan kumuh juga sudah dimiliki oleh Kota Banjarmasin. Praktek-praktek penanganan kawasan kumuh dari berbagai sumber pendanaan yang telah dilakukan Banjarmasin sudah terlihat.
Inovasi Kampung Tanggui terletak di wilayah yang panjangnya sepanjang sungai, dimana Banjarmasin mengajukan konsep penanganan kawasan kumuh diarea bantaran sungai. Hal ini terkesan kontroversial karena banyak pihak yang mempertanyakan apakah dibolehkan atau tidak.
Encep R. Marsadi menilai bahwa inovasi ini menarik dan sangat patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia karena tantangannya yang cukup luar biasa.
Sementara itu, seluruh daerah di Indonesia diharapkan memiliki inovasi yang menarik dalam penanganan kawasan kumuh yang bisa dicontoh dari apa yang telah dilakukan Kalsel.
“Ada peran provinsi bagaimana bisa mendorong penanganan kawasan kumuh tiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Jika dilakukan di seluruh Indonesia, proses penanganan kawasan kumuh punya target 2025 seluruh umat Indonesia yang layak bergerak bisa terjadi,” ujarnya.
Kawasan kumuh yang masih terdapat di beberapa daerah di Indonesia memang menjadi problema yang cukup serius. Namun, dengan adanya lomba seperti Hari Habitat, dapat mengetahui bahwa beberapa daerah sudah berusaha keras untuk menyelesaikan masalah ini dengan inovasi yang menarik.
“Kita berharap bahwa program-program tersebut dapat melakukan peningkatan dan memperluas lingkup yang lebih luas sehingga hasil yang diinginkan dapat dicapai dengan sukses. Kita sebagai masyarakat juga memiliki peran penting dalam membantu penanganan kawasan kumuh yang ada di sekitar kita demi terciptanya lingkungan yang nyaman dan sehat,”tambahnya.(Mc.Kalsel/Eyv)
Untuk diketahui hadiah lomba hari habitat 2024 ini berupa program kegiatan sarana dan prasarana peningkatan kualitas kawasan yang dilaksanakan pada kawasan permukiman kumuh di Provinsi Kalsel dengan total hadiah sebesar Rp725.000.000,00. MC Kalsel/tgh