Pemkot Padang Panjang Lakukan Optimalisasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

: Pj Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar secara daring dengan Kemendagri, Senin (23/9/2024). (Foto Diskominfo Padang Panjang)


Oleh MC KOTA PADANG PANJANG, Kamis, 26 September 2024 | 13:04 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 175


Padang Panjang, InfoPublik — Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, terus melakukan optimalisasi dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan untuk memastikan ketersediaan yang terjangkau bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar secara daring dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (23/9/2024).

Menurut Sonny, meskipun Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Padang Panjang pada minggu ketiga September 2024 mengalami fluktuasi rendah di angka -1,51%, Pemkot tetap fokus menjaga kestabilan harga pangan.

"Upaya ini penting guna memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau bagi masyarakat serta menjaga daya beli di tengah kondisi ekonomi yang berfluktuasi," ujarnya.

Sonny menegaskan bahwa Pemkot Padang Panjang akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), untuk memantau dan mengendalikan harga pangan sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Putra Dewangga, memaparkan beberapa komoditas utama yang mengalami perubahan harga pada minggu ketiga September ini. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah cabai merah, meskipun tidak terlalu signifikan.

"Cabai merah mengalami kenaikan Rp2.333 (6,09%) dari Rp38.334 menjadi Rp40.667 per kilogram," ungkap Putra. Kenaikan harga tersebut belum terlalu memengaruhi daya beli masyarakat.

Di sisi lain, bawang merah mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibanding minggu sebelumnya, mencapai 21,13%, dari Rp23.667 menjadi Rp28.667 per kilogram. Namun, beberapa komoditas lain mengalami penurunan harga, seperti cabai rawit, kacang kedelai, dan telur itik.

"Cabai rawit turun Rp4.166 (-7,57%) dari Rp55.000 menjadi Rp50.834 per kilogram, kacang kedelai turun Rp500 (-4,11%) dari Rp12.167 menjadi Rp11.667 per kilogram, dan telur itik turun Rp2.000 (-5,68%) dari Rp35.200 menjadi Rp33.200 per kilogram," tambahnya.

Harga bawang daun dan seledri juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding minggu sebelumnya. Bawang daun turun Rp2.000 (-20%) dari Rp10.000 menjadi Rp8.000 per kilogram, sedangkan seledri turun Rp3.000 (-16,67%) dari Rp18.000 menjadi Rp15.000 per kilogram.

Langkah stabilisasi ini diharapkan dapat menjaga pasokan pangan tetap stabil serta memastikan harga yang terjangkau bagi masyarakat Padang Panjang di tengah fluktuasi ekonomi yang terjadi. (MC Padang Panjang/harris)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Selasa, 19 November 2024 | 14:13 WIB
Wujudkan Program Sekolah Sehat Berkelanjutan, SMA N 2 Padang Panjang Gandeng Dinkes
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Selasa, 19 November 2024 | 14:02 WIB
Bukti Komitmen Manajemen ASN Berkualitas, Padang Panjang Raih Penghargaan BKN Award 2024
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Kamis, 14 November 2024 | 13:41 WIB
Inovasi Unggulan Pemkot Padang Panjang jadi Sorotan Tim Validasi IGA 2024 dari Kemendagri
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Kamis, 14 November 2024 | 13:34 WIB
Inovasi Pemerintah Daerah Padang Panjang Jadi Sorotan dalam Penilaian IGA 2024
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Kamis, 14 November 2024 | 12:49 WIB
Padang Panjang Capai 70,73% Realisasi Program Smart City, Pj Wali Kota Upayakan Percepatan