- Oleh MC KOTA PADANG
- Senin, 2 Desember 2024 | 21:45 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Jumat, 20 September 2024 | 09:51 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 189
Padang, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, memaparkan praktik-praktik terbaik dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kota Padang.
Hal ini disampaikan dalam Webinar Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRBBK) dengan tema "Penguatan Masyarakat Pesisir dalam Rangka Kesiapan Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust Berpotensi Tsunami". Kegiatan ini diikuti oleh Andree Algamar dari Ruang Lounge Akmal Usman, Balai Kota Padang Aie Pacah, Sumatra Barat, Kamis (19/9/2024).
Dalam webinar tersebut, Andree menegaskan bahwa Kota Padang merupakan salah satu daerah yang sangat rawan terhadap bencana. Setidaknya, ada sembilan potensi bencana yang dapat terjadi, termasuk gempa bumi yang disertai tsunami, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gelombang tinggi dan abrasi, kebakaran, serta epidemi dan wabah penyakit.
"Pemerintah Kota Padang telah melakukan berbagai praktik baik dalam pengurangan risiko bencana. Beberapa langkah tersebut antara lain penguatan kebijakan dan kelembagaan, kajian risiko bencana, kerja sama dengan para pemangku kepentingan, serta penguatan sistem peringatan dini. Contohnya, pemasangan rambu evakuasi, informasi zona aman tsunami, dan uji kelayakan bangunan shelter," jelas Andree.
Andree juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Padang menetapkan 30 September sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Kota Padang. Selain itu, kota ini telah mengembangkan Padang Command Center 112 yang terhubung dengan Pusdalops penanggulangan bencana. Berbagai kolaborasi dengan praktisi, akademisi, serta media massa juga dilakukan untuk menyebarkan informasi bencana secara lebih luas kepada masyarakat.
"Kami juga telah membentuk Keluarga Tangguh Bencana, Sekolah Tangguh Bencana, Tsunami Fun Drill, Masjid Tangguh Bencana, Pasar Tangguh Bencana, dan Kelurahan Tangguh Bencana. Semua ini dilakukan melalui kerja sama dengan Kogami, BMKG, dan komunitas Tsunami Ready Community," papar Andree.
Ia pun mengapresiasi pencapaian Kota Padang di mana dua kelurahan, Purus dan Lolong Belanti, mendapatkan pengakuan dari UNESCO-IOC sebagai kelurahan siaga tsunami atau Tsunami Ready Community (TRC).
"Penghargaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat terhadap ancaman bencana tsunami dalam segala aspek," pungkasnya.
(MC Padang/ April).