: Foto : Bupati Tuban saat buka simulasi penanganan darurat bencana. (agus)
Oleh MC KAB TUBAN, Kamis, 19 September 2024 | 21:19 WIB - Redaktur: Juli - 94
Tuban, InfoPublik – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, membuka kegiatan Simulasi Penanganan Bencana yang berfokus pada keadaan darurat akibat kegagalan teknologi industri, antara PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tuban, pada Kamis (19/9/2024).
Kegiatan ini juga bertujuan memperkuat silaturahmi antar relawan penanggulangan bencana dari BPBD Kabupaten Tuban.
Simulasi dilaksanakan di tiga lokasi strategis: pintu masuk utama PT TPPI, serta di desa permukiman Remen dan Tasikharjo, yang termasuk wilayah ring 1 kedua perusahaan tersebut.
Bupati Tuban mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2023, Kabupaten Tuban memiliki Indeks Risiko Bencana dengan skor 131,91, termasuk dalam Kelas Risiko Bencana Sedang.
“Sinergi antara semua pihak sangat diperlukan dalam penanggulangan bencana untuk menurunkan Indeks Risiko Bencana secara bertahap,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, sesuai dengan UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Pemkab Tuban bersama stakeholder berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. Ini dilakukan dengan mengintegrasikan penanggulangan bencana dalam rencana pembangunan jangka menengah dan menetapkan regulasi melalui peraturan daerah. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga dilakukan melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Keluarga Tangguh Bencana.
Halindra mengingatkan seluruh peserta simulasi untuk mengikuti dengan serius, seolah-olah sedang menghadapi bencana nyata. Simulasi ini diharapkan menjadi bekal penting bagi masyarakat dalam mengurangi risiko bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji, mengungkapkan bahwa 500 personel gabungan terlibat dalam simulasi ini, dilengkapi dengan armada pemadam kebakaran, mobil evakuasi, dan ambulans. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat dan memberikan petunjuk dalam penanggulangan keadaan darurat, khususnya terkait kegagalan teknologi industri.
"Dengan kegiatan ini, Pemkab Tuban berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang," pungkasnya. (M.Agus/hei)