: Foto : Pengurus Koperasi saat ikuti pelatihan rutin yang digelar Disperindag Tuban. (agus)
Oleh MC KAB TUBAN, Jumat, 6 September 2024 | 18:13 WIB - Redaktur: Juli - 132
Tuban, InfoPublik – Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban terus mendorong pengembangan koperasi di Kabupaten Tuban. Sebab, kehadiran koperasi memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Tuban.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzki mengungkapkan lahirnya koperasi memiliki tujuan menjadi “Soko Guru Perekonomian Nasional”. Artinya, Sebagai lembaga ekonomi yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan gotong royong, koperasi memiliki peran sentral dalam memperkuat ekonomi rakyat dan mengurangi kesenjangan sosial.
“Ini bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan sebuah prinsip yang kuat, yang telah terbukti mampu membangun kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ungkapnya, Jumat (6/9/2024).
Dalam era globalisasi ini, koperasi dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak ringan. Persaingan ekonomi semakin ketat, perubahan teknologi yang cepat, dan dinamika pasar yang terus berkembang. Karenanya, koperasi harus menjadi pelopor dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan melalui inovasi, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi.
Bupati Tuban menyatakan, Pemkab Tuban mendorong pengembangan koperasi dengan menggandeng generasi muda dan mengadaptasi konsep digitalisasi. Langkah tersebut diharapkan mampu menjaga eksistensi koperasi dalam menjawab tantangan zaman.
Menindaklanjuti arahan Bupati Tuban, Kepala Diskopumdag Kabupaten Tuban, Agus Wijaya menyebutkan pentingnya keterlibatan generasi milenial dalam pengembangan koperasi. "Kami mendorong pelibatan kaum muda melalui program Gelar Kreasi Pemuda Koperasi atau Galaksi dan pemilihan Duta Koperasi," ujarnya.
Agus Wijaya menyebutkan pada 2023 di Kabupaten Tuban terdapat 1.360 unit koperasi dan hanya 644 yang masih aktif. Dari jumlah tersebut terdapat 210 unit koperasi tergolong koperasi berkualitas.
Lebih lanjut, Diskopumdag Kabupaten Tuban secara berkala melakukan pendataan dan evaluasi. Upaya tersebut dilakukan untuk memetakan kondisi koperasi. Juga menjadi acuan penyusunan program pengembangan koperasi.
Agus Wijaya menyatakan pihaknya akan mendorong pengurus koperasi agar mampu menjadikan lembaganya menjadi koperasi yang sehat dan berkualitas.
Upaya tersebut diwujudkan melalui program pendidikan dan pelatihan perkoperasian, program pemberdayaan dan perlindungan koperasi, dan peluncuran Klinik Layanan Informasi Koperasi (KLIK). (m agus h/hei)