: Salah seorang pengunjung agroeduwisata, memetik jeruk di UPTD Balai Benih Pertanian, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Selasa, 3 September 2024 | 22:39 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 148
Batang, InfoPublik - Selama sepekan Agroeduwisata Petik Jeruk Clapar menjadi buruan para penikmat buah dengan kandungan vitamin C itu. Pasalnya, saat ini memasuki musim panen raya, sehingga dipastikan setiap harinya ratusan pengunjung membanjiri kebun jeruk seluas 1,5 hektar.
Kepala UPTD Balai Benih Pertanian Dispaperta Batang Umi Kulsum mengatakan, meski perdana namun antusias masyarakat sangat tinggi untuk memetik dan merasakan langsung segarnya jeruk langsung dari pohonnya.
“Ini baru pertama kali dan responsnya positif, pengunjungnya dari Batang, Pekalongan dan sekitarnya. Mereka tertarik sensasi memetik langsung dari pohonnya,” katanya saat mendampingi pengunjung di UPTD Balai Benih Pertanian, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Selasa (3/9/2024).
Saat ini UPTD Balai Benih Pertanian telah memanen jeruk varietas Siyam Pontianak yang rasanya manis dan segar. Serta delapan varietas unggulan baru lainnya untuk koleksi dan pelestarian tanaman.
“Tiap harinya sebanyak 200 hingga 300 pengunjung memadati area kebun. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis, mereka dipersilakan memetik dan makan langsung dari pohonnya serta bagi yang ingin membawa pulang akan ditimbang per kilogram Rp15 ribu,” jelasnya.
Selain sensasi memetik buah, pengunjung tentu menyasar harga yang lebih murah dibandingkan di pasaran yang mencapai Rp20 ribu per kilogram. “Saat ini hasil panen masih memenuhi kebutuhan pasar lokal, namun ke depan ditargetkan jumlahnya meningkat jadi 20 kilogram untuk tiap pohonnya,” terangnya.
Salah seorang pengunjung Dawiyah bersama putrinya mengaku, senang karena agroeduwisata ini membantu anak mengenal buah-buahan dengan melatih mereka memetik langsung. “Saya kira tidak mahal karena di sini bisa metik langsung dan rasanya manis, murah pula harganya. Ini sudah metik sekilo, mau nambah dua kilo lagi,” ungkapnya.
Hal senada juga diutarakan, Nyonya Joko bersama Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) yang sengaja memilih area kebun sebagai tempat berolahraga sekaligus wisata memetik jeruk. “Rasanya manis dan ini menarik karena bisa metik sendiri,” ujar dia.
Di lahan dengan luas total delapan hektar ini juga menjadi pusat produksi tanaman buah seperti durian, manggis, kelengkeng, rambutan dan lainnya yang siap dipanen. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)