- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 13:58 WIB
: Para peserta seminar hasil penelitian identifikasi UMKM potensial dalam mendukung promosi kawasan Geopark Gorontalo. (Foto: Ivana)
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 3 September 2024 | 12:39 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 182
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Geopark Gorontalo harus mampu membawa dampak positif masyarakat Kabupaten Gorontalo yang sebagian besar menjadi petani. Geopark harus mampu mengangkat sektor pertanian dan memberi kesejahteraan para petaninya.
Harapan ini disampaikan oleh Husain Abdullah, Kepala Desa Hayahaya, Kecamatan Limboto Barat, dalam seminar hasil penelitian identifikasi UMKM potensial dalam mendukung promosi kawasan Geopark Gorontalo, Senin (2/9/2024).
“Produk pertanian yang banyak ditekuni masyarakat sebagai alternatif pendapatan adalah buah pisang. Saya berharap produk ini dapat ditingkatkan dan memberi nilai tambah,” kata Husain Abdullah.
Seminar hasil penelitian identifikasi UMKM potensial ini dibuka oleh Tity Iriani Datau Kepala Bidang Riset dan Inovasi, Bapppeda Provinsi Gorontalo. Dalam kata sambutannya, Tity menyampaikan Geopark merupakan konsep pengembangan kawasan yang memiliki warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya yang melalui pengembangannya diharapkan dapat mendorong keterlibatan aktif para pihak, termasuk masyarakat atau pelaku UMKM.
“Keterlibatan ini dapat menumbuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian bumi dan juga menciptakan geoproduk untuk peningkatkan kesejahteraan,” ujar Tity.
Ia menjelaskan, dalam geopark dikenal istilah geoproduk, yakni istilah yang merujuk pada produk atau layanan yang muncul dari suatu wilayah geosite dengan keterkaitan erat terhadap konteks lingkungan. Fokus utama dari geoproduk adalah untuk mendukung perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Salah satu turunan Geoproduk adalah geofood, misalnya produk yang berbahan baku ikan seperti sambal roa atau sagela, ikan nike, sambal tuna, acar tuna, bakso tuna, atau ikan payangga.
Produk lain yang familiar semisal pisang dengan kripik dengan bermacam rasa, kuliner yang menyajikan milu siram, ilabulo, pia jagung, kue karawo, dan jajanan lainnya yang merupakan produk lokal Gorontalo.
Dalam riset ini, Ivana Butolo selaku peneliti dari Bapppeda Provinsi Gorontalo menjelaskan bahwa selain geofood, Gorontalo juga memiliki potensi geofashion, yaitu kain karawo dan Geocraft, yakni kerajinan tangan seperti gantungan kunci.
Ketua tim tenaga ahli dari Universitas Negeri Gorontalo, Selvy, pada kajian ini menjelaskan bahwa UMKM potensial sudah dipeta-petakan, yaitu sektor kuliner, kerajinan tangan, kecantikan, dan agroindustri.
“Daya tarik budaya, kualitas produk, dan strategi pemasaran yang tepat adalah kunci sukses dalam memperkenalkan serta memasarkan produk UMKM terkait Geopark Gorontalo ke pasar yang lebih luas,” tutur Selvy.
Seminar ini turut dihadiri Dinas Koperasi, UMKM, Perindag Provinsi Gorontalo dan kabupaten/kota, Bapppeda kabupaten/kota, sekretaris dan Kepala Bidang Bapppeda, tim Komisi Penelitian dan Pengembangan, Camat Limboto Barat, fungsional perencana dan peneliti Bapppeda Provinsi Gorontalo, serta pelaku UMKM/pelaku usaha wanita Tani Tunas Hijau, dan wanita wirausaha Sukses Selalu. (mcgorontaloprov/ivana)