Hacker Retas 60 Akun Google Bisnis Hotel di Sumbar, PHRI: Waspada Modus Penipuan

: Ilustrasi (pixabay.com)


Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 14 Agustus 2024 | 01:19 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 220


Padang, InfoPublik – Sebanyak lebih dari 60 akun Google Business hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Barat (Sumbar) diretas oleh hacker.

Ketua PHRI Sumbar, Rina Pangeran,  menjelaskan bahwa peretasan tersebut diketahui pada Minggu (11/8/2024), ketika sejumlah hotel melaporkan kepada PHRI bahwa akun Google Business mereka telah diretas.

"Hacker tersebut mengganti nomor telepon, WhatsApp, dan memberikan nomor rekening pribadi kepada pelanggan yang melakukan pemesanan kamar hotel, sehingga pembayaran dilakukan ke rekening pribadi si hacker," ungkap Rina melalui keterangan pers pada Senin (12/8/2024).

Rina menambahkan bahwa biasanya hotel-hotel menggunakan rekening perusahaan (PT), bukan rekening pribadi.

"Ini jelas sangat merugikan masyarakat yang akan memesan kamar hotel dan melakukan pembayaran ke rekening pribadi hacker," tegasnya.

Lebih lanjut, Rina menjelaskan bahwa hacker tersebut menawarkan harga kamar yang sangat murah untuk menarik pelanggan.

"Kami sudah mengimbau seluruh anggota PHRI di Sumbar agar selalu mengecek akun Google Business hotel masing-masing minimal setiap 30 menit sekali. Karena bisa saja sekarang aman, tetapi 10 menit kemudian sudah diretas," ujarnya.

Rina juga menambahkan bahwa peretasan ini tidak hanya terjadi di Sumbar, tetapi juga di seluruh Indonesia. "Hitungan menit per menit ada saja yang melaporkan akun Google Business hotelnya dibajak," ungkapnya.

PHRI mengimbau manajemen hotel untuk membuat disclaimer di media sosial dan menyebarkan informasi kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu dan memastikan kembali setiap kali melakukan booking langsung ke hotel.

"PHRI Sumbar akan berkoordinasi dengan BPP PHRI untuk mengambil langkah selanjutnya. Ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera dihentikan karena membuat dunia perhotelan kita menjadi kacau dan menimbulkan masalah kepercayaan ke depannya," tambah Rina.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan dan menemukan solusi agar para hacker ini tidak terus meresahkan dan membuat kacau dunia digital.

"Kita tidak bisa lepas dari dunia digital dalam kegiatan sehari-hari. Jika tidak ada kepastian keamanan, masyarakat akan bingung dan panik," ujarnya.

 

Berita Terkait Lainnya