:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 14 Agustus 2024 | 07:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 294
Pekanbaru, InfoPublik – Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 40 kilometer (km) telah selesai sepenuhnya dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero).
Pembangunan ruas tol ini sempat menghadapi tantangan, terutama terkait pengadaan lahan di kawasan hutan. Namun, dengan penyelesaian sisa 9 kilometer tersebut, jalan tol ini siap untuk digunakan sebagai penghubung proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, yang merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II. Proyek ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2024.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa Hutama Karya menerapkan teknologi digital construction seperti Building Information Modelling (BIM) untuk mempercepat penyelesaian proyek dan mencapai target tanpa kecelakaan kerja. Proyek ini didominasi oleh tenaga kerja muda Indonesia dari berbagai level manajemen.
“Kami memastikan bahwa teknologi terbaru harus sejalan dengan tenaga kerja berkualitas untuk menghasilkan proyek sesuai target, mutu, dan kualitas, dengan tujuan menghubungkan konektivitas masyarakat di Pekanbaru,” ujar Adjib Al Hakim melalui keterangan pers pada Senin (12/8/2024).
Adjib juga mengungkapkan bahwa jalan tol yang berlokasi di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, atas konstruksinya yang dinilai sangat baik.
Ia juga menambahkan bahwa pengadaan lahan untuk tol ini memiliki sejarah unik dan menjadi yang pertama di Indonesia, dengan pelaksanaan yang sesuai peraturan baru.
Menurut Adjib, berdasarkan UU Cipta Kerja Tahun 2021, proyek strategis nasional (PSN) di atas kawasan hutan tidak bisa menggunakan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerbitkan Peraturan Menteri No.7 Tahun 2021 yang mensyaratkan pengajuan izin pelepasan kawasan hutan.
Hutama Karya menghadapi tantangan ini dengan menerapkan prinsip Environment, Social, Governance (ESG), terutama dalam pengadaan lahan yang melewati kawasan hutan. Selain itu, dalam konstruksi, nilai ESG diterapkan melalui prinsip green infrastructure, yang mencakup pengendalian polusi, pengelolaan kualitas tanah dan air, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pengelolaan limbah.
Kehadiran Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat, seperti penyerapan tenaga kerja, efisiensi waktu tempuh perjalanan, peningkatan akses ke kawasan pariwisata, dan kelancaran alur logistik. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang sekitar 1.078 kilometer, termasuk dukungan konstruksi tol. Beberapa ruas tol yang sudah beroperasi penuh antara lain Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan Tol Pekanbaru – Dumai.
Sebelumnya, jalan tol ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2023 dan telah beroperasi sepanjang 31 kilometer. Sisa pekerjaan konstruksi sepanjang 9 kilometer, yang termasuk bagian STA 0+9 di Gerbang Tol (GT) Keluar atau Ramp On-Off, kini telah rampung dan diserahterimakan pada awal tahun 2024.