Peternak Banyuwangi Dilatih Membuat Pakan Fermentasi

: Peternak Banyuwangi Dilatih Membuat Pakan Fermentasi - Foto:Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 8 Agustus 2024 | 17:19 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 86


Surabaya, InfoPublik - Untuk meningkatkan kualitas dan populasi hewan ternak, peternak kambing dan domba di Banyuwangi dilatih membuat pakan ternak fermentasi atau silase. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengunjungi salah satu peternakan pelatihan pembuatan silase di desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. 

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kamis (8/8/2024), terdapat lima kelompok peternak yang mengikuti pelatihan tersebut. Selain dapat mengurangi bau pada hewan ternak, ini juga menjadi solusi ketersediaan pakan terutama saat musim kemarau. Memasuki peternakan tersebut tidak tercium bau khas domba/kambing yang orang Jawa menyebutnya prengus. Padahal di peternakan kelompok Among Tani tersebut terdapat puluhan domba. "Kandangnya tidak berbau seperti peternakan pada umumnya. Dombanya juga terlihat bersih dan gemuk," kata Ipuk.

Salah satu keunggulan menggunakan pakan silase, mengurangi bau pada hewan ternak. Dengan silase penyerapan asupan ke dalam tubuh hewan ternak lebih maksimal, sehingga kotoran tidak berbau.

Silase merupakan pakan hijauan ternak seperti tebon jagung, rumput gajah, dan jerami yang difermentasi. Dengan penyimpanan yang benar Silase bisa tahan hingga dua tahun, sehingga peternak tidak kekurangan pakan terutama di musim kemarau. "Ini bisa menjadi solusi peternak untuk memastikan ketersediaan pakan yang berkualitas dan terjangkau," kata Ipuk usai melihat proses pembuatan silase. 

"Dengan pelatihan ini, harapannya para peternak bisa menyediakan pakan yang berkualitas bagi hewan ternaknya, sehingga populasi ternak di Banyuwangi semakin bertambah, baik dari kualitas maupun kuantitasnya," jelas Ipuk. 

Dalam kesempatan ini Ipuk juga menyerahkan sejumlah bantuan. Masing-masing kelompok mendapatkan bantuan berupa 5 ekor domba, satu unit mesin chopper, dan 7 kwintal pakan ternak konsentrat. Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan, penggunaan silase lebih menguntungkan para peternak. 

Silase dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif bagi hewan ternak ruminansia. Seperti kambing, domba dan sapi, sehingga petani tidak harus bergantung pada pakan rumput segar. “Terlebih saat musim kemarau. Peternak tidak perlu khawatir bakal kekurangan pakan karena mereka bisa membuat Silase," ujar Arief. 

Kabid Budidaya dan Usaha Peternakan Dispertan Pangan Banyuwangi, Abdurrazak, Pakan silase, mengatakan silas memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan rumput segar, sehingga lebih menyehatkan dan membuat ternak lebih cepat gemuk. Pembuatan silase juga mudah dan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar dan limbah pertanian. 

"Bahan-bahan tersebut dipotong kecil-kecil menggunakan alat pemotong (chopper), tambahkan bakteri, kemudian disimpan dalam kondisi anaerop (kedap udara). Tunggu 14 hari silase sudah siap digunakan,"katanya. (MC Prov Jatim /hjr- van/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 28 September 2024 | 18:02 WIB
Restu Novi Pastikan Proses Penyembelihan di RPH Sesuai Prosedur dan Syariah
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:22 WIB
Peduli Kesejahteraan Guru, ITS dan Dinas Pendidikan Jatim Jalin Kerja Sama
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:23 WIB
Hadapi Tantangan Ekonomi Global, DJP Jawa Timur I Pacu Penerimaan Pajak
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:34 WIB
Telkom University Surabaya Beri Pelatihan Dasar Excel di UMKM Ngagel Rejo
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:50 WIB
Mobil Layanan BPJS Kesehatan Keliling Hadir di Diskominfo Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:51 WIB
Bank Dunia Bersama Tim PIU ICARE BSIP Jatim Kunjungi Kabupaten Pasuruan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 27 September 2024 | 22:53 WIB
Pj. Ketua TP PKK Kota Mojokerto Ajak Orang Tua Lebih Fokus Tangani Stunting