TKBM Diminta Dukung Penataan Pelabuhan Merauke untuk Keamanan dan Keselamatan

: Para Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Merauke saat mendengarkan arahan terkait dengan penataan yang dilakukan dalam Pelabuhan Merauke untuk menciptakan rasa aman, nyaman dan keselamatan baik barang dan manusia di Terminal Pelabuhan Merauke, Rabu (07/08/2024)


Oleh MC KAB MERAUKE, Kamis, 8 Agustus 2024 | 16:54 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 211


Merauke, InfoPublik - Dalam rangka memperlancar arus barang dan penumpang yang ada di Pelabuhan Umum Merauke, para pekerja yang tergabung dalam Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Merauke diminta mendukung penataan yang sedang dilakukan oleh pihak KSOP dan Pelindo.

Permintaan itu disampaikan Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merauke Capt. Julivan Ch. L. Salindeho dan GM Pelindo Cabang Merauke Anthonius Dianserai Marani di hadapan ratusan petugas TKBM Pelabuhan Merauke di terminal Pelabuhan Merauke, Rabu (7/8/2024).

“Demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan kita semua,” tegas KSOP Merauke Julivan Salindeho. Apalagi katanya, Pelabuhan Umum Merauke tidak hanya untuk kapal penumpang, namun juga untuk kapal barang atau kontainer.

Menurut Julivan, pelabuhan adalah ruang yang tertutup, terutama untuk aktivitas bongkar muat barang. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam ruang tersebut kecuali bagi mereka yang berkepentingan, yakni petugas dan para pekerja. Hal ini karena memiliki risiko kecelakaan yang cukup tinggi.

Sebagai pelabuhan yang ada di ibukota provinsi, maka Pelabuahan Merauke ditekankan Julivan harus terus melakukan penataan sehingga pelayanan terhadap arus manusia dan barang semakin baik. Keamanan, kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh aktivitas dalam pelabuhan berjalan dengan baik, sehingga nantinya Pelabuhan Merauke bisa menjadi role model atau percontohan untuk pelabuhan lainnya.

Hal yang sama disampaikan GM Pelindo IV Cabang Merauke Anthonius Dianserai Marani. Anthonius menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan penataan barang dan manusia. "‘Kita semua memiliki kepentingan dan tanggung jawab bersama untuk menyukseskan program ini,’’ jelasnya.

Salah satu penataan yang dilakukan tersebut, di mana seluruh TKBM akan diberi tanda pengenal diantaranya menggunakan rompi, pengaman kepala atau helm. Selain itu, jika selama ini kendaraan umum atau pribadi boleh masuk ke dalam pelabuhan tersebut, maka melalui penataan yang dilakukan sepada motor dan kendaraan umum dan pribadi tidak boleh lagi masuk tapi disediakan tempat khusus di luar pelabuhan.

‘’Kita harus saling mengingatkan. Jika kami petugas misalnya tidak menggunakan helm atau rompi maka silakan sampaikan. Begitu juga sebaliknya, jika kami menemukan ada dari saudara-saudara yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) maka kami akan ingatkan untuk menggunakan APD,’’ tandasnya.

Dalam pertemuan itu, seluruh TKBM setuju untuk mendukung penataan yang dilakukan dalam Pelabuhan Umum Merauke untuk keamanan, kenyamanan dan keselamatan baik barang maupun manusia.(McMrk/02/Ngr)

 

Berita Terkait Lainnya