: Tim Karhutla kabupaten Siak lakukan pendinginan lahan gambut yang terbakar baberapa waktu lalu, di Siak
Oleh MC KAB SIAK, Kamis, 8 Agustus 2024 | 22:21 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 148
Siak, InfoPublik – Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak, Herianto, mengatakan hujan lebat yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Siak dalam empat hari terakhir sangat membantu dalam memadamkan titik-titik api yang sebelumnya muncul di sejumlah kecamatan.
"Guyuran hujan ini sangat membantu dalam memadamkan titik api di berbagai kecamatan di Kabupaten Siak," ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis (8/8/2024).
Meskipun demikian, Herianto menegaskan bahwa tim kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Siak tetap berada dalam status siaga satu. Mereka terus memantau dan berkoordinasi lintas sektor, terutama dengan pihak-pihak di kampung dan kecamatan yang rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Terakhir, kami memadamkan kebakaran hutan di kilometer 7 jalan lurus arah Dayun, di mana sekitar 10 hektare lahan terbakar. Saat ini, proses pendinginan sedang dilakukan," tambahnya.
Herianto menjelaskan bahwa cuaca panas ekstrem saat ini membuat lahan gambut sangat rentan terbakar. Ia juga mengimbau masyarakat yang pergi ke kebun untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan.
"Kami meminta warga untuk tidak membakar lahan atau membuang puntung rokok sembarangan. Jika terjadi kebakaran, kita semua akan kerepotan. Mari bersama-sama menjaga dan berdoa agar Kabupaten Siak terus diguyur hujan," katanya.
Selain itu, Herianto juga menekankan pentingnya pemadaman api melalui udara yang sangat membantu petugas di lapangan. Kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu lalu di beberapa titik, seperti di Tasik Betung, Kecamatan Mandau, melibatkan lahan yang cukup luas terbakar.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada BPBD Provinsi Riau dan Arara Abadi yang kemarin turut membantu memadamkan api di Teluk Lancang, Mandau, menggunakan helikopter," tuturnya.
Menurut Herianto, pemadaman melalui darat memiliki jangkauan yang terbatas, terutama karena Karhutla sering terjadi di lahan yang lebat dengan suplai air yang terbatas, serta kondisi asap tebal dan angin kencang. Oleh karena itu, pemadaman melalui udara sangat efektif.
"Karhutla adalah bencana tahunan yang harus kita antisipasi bersama. Saat ini, kita tidak bisa lengah. Tim kami selalu siap siaga untuk segera meluncur jika ada titik api yang muncul," tegasnya.
Lebih lanjut, Herianto mengungkapkan bahwa di Kabupaten Siak terdapat 71 kampung yang rawan Karhutla. Ia meminta pemerintah kampung untuk terus mengimbau warganya agar tidak membakar lahan, terutama di musim kemarau seperti sekarang ini.
(Media Center Siak/dp07)