Warga Rela Antre Demi Sembako Murah, Bulog Gelontorkan Sembilan Ton Beras

: Warga menyerbu Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung untuk mendapatkan berbagai kebutuhan pokok sehari-hari dan Lebaran, Selasa 2 April 2024.


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Rabu, 3 April 2024 | 09:30 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 217


Temanggung, InfoPublik - Warga menyerbu Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung untuk mendapatkan berbagai kebutuhan pokok sehari-hari dan Lebaran, Selasa 2 April 2024. Warga rela mengantre di bawah terik sinar matahari. Petugas Satpol PP dan Polres setempat harus ekstra berjaga, menghindari adanya desak-desakan dan penumpukan warga.

Diantara barang yang menjadi idola warga pada putaran terakhir Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemkab dan TP PKK Kabupaten Temanggung itu antara lain, beras, minyak, gula, tepung dan kue lebaran.

Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo meminta Bulog menambah pasokan agar masyarakat terlayani mendapatkan beras yang diinginkan. Bulog pun menambah dua ton, sehingga total menjadi sembilan ton beras yang digelontorkan untuk pasar murah tersebut.

"Kami sediakan dua jenis beras, yakni yang murah dan beras lokal, meski beras lokal harga tetap di bawah harga pasar," ungkapnya.

Hary mengatakan, besarnya antusias warga membuktikan keberhasilan dari panitia dalam sosialisasi atau menyampaikan informasi pada masyarakat. "Ya namanya gerakan pangan murah pastilah banyak peminatnya," kata Pj Bupati di sela-sela pantauan. Ia mengemukakan, panitia sedikit kerepotan akibat besarnya antusias masyarakat.

Pj Bupati menerangkan, GPM merupakan upaya stabilisasi harga, supaya pada momen menjelang Lebaran, harga-harga di pasar bisa stabil dan inflasi tidak meningkat. Secara keseluruhan, katanya, harga-harga di Kabupaten Temanggung ada yang turun, seperti telur dari harga Rp32 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram.

"Harga telur turun, karena ada subsidi silang pada pakan ternaknya. Beras dan bahan pokok juga sudah mulai turun," imbuhnya.

Hary meminta masyarakat untuk membeli sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Sebab kalau keinginan, kapanpun akan habis, tapi kalau kebutuhan sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat yang ada.

Seorang warga, Adi (37) mengaku antre untuk mendapatkan beras SPHP yang lebih murah dari harga pasar. "Selisih harga sekitar tiga ribu per kilogram, bisa dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan lain seperti lauk," katanya.

Ia mengatakan, bahan pangan di Temanggung sebenarnya ada, hanya saja harganya tinggi. Harapannya, adanya pasar murah bisa untuk menekan harga sehingga terbeli oleh masyarakat.

Warga lainnya, Dian (32) mengatakan, datang bersama tetangga, karena takut kehabisan stok beras yang akan dibelinya. "Saya bersyukur, Bulog menambah pasokan, sehingga warga tidak lagi berdesakkan berebut antrean untuk mendapatkan beras," tuturnya. (Aiz;DS2;Ekp)