: Mormon Gunawan (43) saat memasang kelambu untuk 3 ekor ternak sapinya untuk hindari nyamuk dan Wereng, Rabu (17/04/2024)
Oleh MC KAB MERAUKE, Kamis, 18 April 2024 | 08:50 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 2K
Merauke, InfoPublik - Ratusan ekor sapi yang mati karena diduga akibat digigit nyamuk membuat peternak mulai mengakalinya dengan menggunakan kelambu. Seperti dilakukan Mormon Gunawan (43), salah satu peternak sapi di Kampung Muram Sari, Semangga I, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke.
"Sudah enam ekor sapi saya yang mati dalam kurun waktu tiga minggu. Awalnya sapi lemas dan jalan sempoyongan, terus mati," ujar Momon lewat telpon selulernya, Rabu (17/4/2024). Dengan kejadian itu, Mormon mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit, bahkan mencapai puluhan juta.
"Sapi ini sebagai aset dan juga modal, tapi sudah pada mati. Tentu kita rugi dan berharap pemerintah cepat memberikan solusi," tuturnya.
Sebagai upaya penyelamatan sapi dari serangan nyamuk, Momon setiap hari membakar obat nyamuk yang diletakkan di dekat kandang serta membuat pengasapan. Namun, kata Mormon, langkah itu dinilai tidak mempan, nyamuk dalam jumlah banyak disertai wereng tetap datang menyerang ternak sapi miliknya.
"Langkah lain, saya ungsikan ke kota delapan ekor sapi sisa yang masih hidup. Masih ada tiga ekor sapi bali yang masih kita kandangkan," tuturnya. Bahkan untuk menghindari gigitan nyamuk dan wereng tersebur, Mormon Gunawan menggunakan kelambu.
Sekadar diketahui, dalam tiga minggu terakhir sampai Selasa 16 April 2024, total sapi di Merauke yang mati akibat digigit nyamuk sebanyak 108 ekor. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Bahkan Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman setelah mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Merauke, Martha Bayu Wijaya langsung memerintahkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan dan Loka Veterineer Hewan Jayapura untuk turun ke Merauke.(McMrk/02/Ngr)