: Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman saat menghadiri acara Serah Terima Jabatan Ketua Antarwaktu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jabar Masa Bakti 2019-2024
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Sabtu, 20 April 2024 | 03:34 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 665
Kota Bandung, InfoPublik - Pembina Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jabar, Herman Suryatman menyampaikan DWP yang digawangi kaum ibu atau para istri aparatur sipil negeri (ASN) di lingkup Pemda Provinsi Jabar harus dapat mendorong literasi mulai dari lingkungan keluarga.
"Untuk membangun keluarga yang kuat tidak turun dari langit, harus diupayakan, diikhtiarkan dan kuncinya adalah literasi," ucap Herman Suryatman. Menurutnya, literasi akan selalu menjadi pekerjaan rumah. Apalagi kaum ibu sebagai pemberdaya mempunyai peran besar dalam membangun ketahanan keluarga.
Hal itu dikatakan Herman yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat saat menghadiri acara Serah Terima Jabatan Ketua Antarwaktu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jabar Masa Bakti 2019-2024 di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (19/4/2024).
Melalui prosesi tersebut, kursi Ketua DWP Jabar secara resmi diduduki Yanti Krisyana Herman Suryatman. Sebelumnya di masa peralihan, DWP Jabar dipimpin Plt Ketua Dharma Wanita Persatuan Jabar Yanti Budiyantini Taufiq, yang merupakan istri Pj Sekda Jabar Taufiq Budi Santoso. Sehingga peralihan kepengurusan di tubuh DWP Jabar ini dilakukan seiring berakhirnya masa bakti jabatan Sekda Jabar.
Herman melanjutkan, jika semangat membangun literasi berhasil diterapkan di keluarga ASN Jabar, maka selanjutnya hal serupa perlu juga ditularkan di keluarga ASN di lingkup pemerintahan kabupaten/kota di Jabar. Lebih jauh lagi, diharapkan masyarakat akan terpantik untuk turut berbudaya literasi.
"Kita akan luaskan ke masyarakat dengan didorong DWP sebagai motornya. Jika keluarga ASN kuat, maka keluarga-keluarga lainnya juga akan terpantik untuk kuat," tutur Herman.
Dalam memulainya, DWP dapat bekerja sama dengan perangkat kerja terkait untuk menghadirkan modul atau buku saku yang mudah dipahami menyangkut literasi.
"Kita mulai dari literasi finansial misalnya, karena take home pay ASN Jabar sudah baik, maka kalau masih saja merasa kurang, pasti ada yang salah. Oleh karena itu mari kita edukasi, harus literasi secara finansial ekonomi dan produktif. Tidak ada ASN yang tidak produktif," ungkapnya.
Pendukung suami
Tak lupa Herman mengingatkan agar para istri ASN sebagai kaum ibu harus bisa menjadi penyemangat sekaligus pendukung suami masing-masing dalam kinerjanya, terutama di masa transisi kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Jabar saat ini karena banyak sasaran pembangunan yang harus diakselerasi.
"Ibu-ibu kalau suaminya pulang malam harap maklum karena kita sedang bekerja untuk warga masyarakat Jawa Barat," tegasnya.
Sementara itu Penasehat Dharma Wanita Persatuan Jabar Amanda Soemedi Bey Machmudin menitipkan agar anggota DWP tetap menjadi figur perempuan, ibu, sekaligus istri yang harus selalu menjaga citra diri dan keluarga, khususnya mendampingi suami selama bertugas.
Menurut Amanda, seorang ibu harus jadi figur panutan semua kalangan di masyarakat. "Tetaplah menjunjung tinggi kesederhanaan hidup, membumikan hati, meluaskan bakti kepada masyarakat," ujar Amanda. Tak lupa ia ucapkan terima kasih kepada Yanti Taufiq atas kontribusi selama memimpin dan selamat kepada Yanti Herman yang akan melanjutkan program kerja.
Selanjutnya, Plt Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jabar Yanti Budiyantini Taufiq, yang telah menyerahkan tampuk tugasnya kepada Ketua DWP Yanti Krisyana Herman Suryatman, berujar selain jadi role model bagi DWP kabupaten/kota di Jabar, DWP Jabar juga kerap dikunjungi DWP provinsi lain di Indonesia untuk jadi objek pembelajaran.
Sementara itu Yanti Krisyana Herman Suryatman bertekad memberi yang terbaik atas tugas yang diembannya kini. Menurutnya, sebagai organisasi istri ASN, DWP harus berperan aktif dalam berbagai isu sosial kemasyarakatan, terutama mendorong target- target pembangunan baik secara langsung maupun dalam bentuk dukungan terhadap para suami yang mengemban amanah sebagai ASN.
"Tapi Provinsi ini tidak bisa apa-apa kalau tidak kompak dengan kabupaten/kota, maka kami meminta keridaan ibu-ibu saat suaminya bertugas. Kita harus menjadi motivator sekaligus suporter yang baik saat suami berjuang," pungkas Yanti. (Humas Jabar/MC Prov. Jabar)