PKKPBI-ITS Dirikan Museum Nusantara Lima Budaya Senilai Rp10 Miliar

: Foto: Dok. Ketua PKKPBI-ITS, Rabu (24/4/2024).


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 25 April 2024 | 07:20 WIB - Redaktur: Juli - 90


Surabaya, InfoPublik – Sebagai inisiator pengembang desa wisata Mbencirang, Kebon Tunggul, Mojokerto, Pusat Kajian dan Kebijakan Publik dan Industri (PKKPBI) ITS melakukan pembangunan Museum Nusantara Lima Budaya. Museum yang diberi nama ITS-BAKRI tersebut, di dalamnya memiliki koleksi senilai Rp10 miliar. 

Ketua PKKPBI-ITS, Arman Hakim Nasution kepada Jatim Newsroom, pada Rabu (24/4/2024) mengungkapkan, dana pembangunan museum ini secara fisik berasal dari sumbangan pribadi Haji Bakrie, yang merupakan seorang kolektor asal Surabaya dan Jakarta.

“Dana pembangunan sudah disiapkan senilai Rp400 juta (tahap I), dan isi koleksi museumnya merupakan koleksi pribadi barang antiknya senilai lebih dari Rp10 miliar,” ungkapnya.

Dalam Museum ITS-BAKRI#, Arman menyebutkan, terdapat koleksi lima budaya dengan lintas agama berbeda, yaitu, Islam, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Di antara koleksi museum tersebut, dipaparkannya, terdapat Al-Qur’an tulisan tangan satu-satunya di Indonesia yaitu Mushaf berukuran 90 cm kali 160 cm dari pelepah pisang. “Selain itu ada fosil tanduk banteng purba dengan bentang 2.5 meter, yang mengalahkan fosil purba di Museum Mpu Tantular,” sebut Arman. 

Arman menjelaskan, Desa Wisata Mbencirang sebagai lokasi museum menyiapkan tanah seluas 500 m2, yang dibangun tepat di depan Joglo ITS, karena tanah tersebut merupakan sumbangan Abmas PKKPBI Tahun 2021. Ia juga membeberkan, konsep pembangunan museum lima nusantara ini sudah disiapkan sejak tahun 2021. 

“Konsep museum ini sudah disiapkan sejak tahun 2021, bersama dengan rencana pembangunan Rumah Sehat (paliatif dan regeneratif). Adapun Rumah Sehat, masih menunggu investor putra daerah, sehingga bisa menyelaraskan kemajuan Mojokerto sebagai ikon kota peninggalan Majapahit,” jelasnya. 

Pembangunan Museum Lima Nusantara yang peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada Minggu, 21 April 2024 lalu di Kebon Tunggul Mojokerto itu, diterangkan Arman, memiliki potensi bisnis lain di dalamnya. “Potensi bisnis lainnya, adalah kerjasama pengemasan dan branding AMDK dari sumber mata air Mbencirang yang ada unsur air suci sejak zaman Majapahit. Sebagaimana dijelaskan Kades Mbencirang, Pak Siandy,” terang Arman. 

Setelah peletakan batu pertama Museum Lima Nusantara, Arman mengungkapkan, pembangunan fisik ditargetkan akan selesai pada akhir Juli, sehingga bisa dibuka untuk umum pada Agustus menyambut peringatan Kemerdekaan RI. “Serta akan dilakukan peresmian oleh Bupati/Plt. Bupati Mojokerto dan Rektor baru ITS 2024, Ir. Bambang Pramujati,” ujarnya. 

Arman menuturkan, kegiatan pelatakan batu pertama untuk pembangunan Museum Lima Nusantara itu, dihadiri oleh lebih 50 orang undangan, yang meliputi Direktur DRPM, Fadilatul Taufany, Dewan Adat Kebon Tunggul, Kapolres wilayah setempat, Tim tari Budaya Mbencirang, serta undangan lainnya dari Muspida. 

“Di sini, Direktur DRPM, Dr.Fadilatul Taufany, juga menyoroti peluang pengembangan pertanian pangan tiga serangkai di KT, yaitu padi ratun, jagung hibrida, serta sorghum,” pungkasnya. (MC Diskominfo Prov Jatim /hjr-vin)