Praktik Biosekuriti Efektif Cegah Penyakit ASF pada Ternak Babi

:


Oleh MC KAB LANDAK, Sabtu, 4 Mei 2024 | 06:09 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 70


Landak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati Landak Samuel mengatakan, kategori peternakan babi di wilayah Kabupaten Landak didominasi skala mikro-kecil atau peternak rakyat. Alhasil, membuat wilayahnya menjadi salah satu kabupaten dengan populasi ternak paling tinggi di tingkat Kalimantan Barat (Kalbar). 

Dampaknya, peternakan babi tersebut menjadi salah satu penyumbang peningkatan angka inflasi di Kalbar. Pada 2022, harga dagiung babi melambung tinggi, pascawabah penyakit African Swine Fever (ASF) merebak di Kabupaten Landak beberapa waktu lalu. 

“Akan tetapi, terjadinya wabah penyakit African Swine Fever (ASF) yang melanda Kabupaten Landak dan hampir seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat pada tahun 2021 hingga tahun 2022 yang lalu telah menyebabkan kematian sebagian besar ternak babi masyarakat. Akibatnya, peternak mengalami kerugian yang sangat besar dan berdampak pada perununan populasi ternak babi di Kabupaten Landak sehingga menyebabkan harga daging babi melambung tinggi dan menjadi salah satu penyumbang peningkatan angka inflasi di Kalimantan Barat pada tahun 2022 yang lalu,” kata Samuel saat membuka kegiatan Peluncuran Program Community ASF Biosecurity Intervention (CABI) di Aula Dinas PPKP, Kabupaten Landak, Provinsi Kalbar pada Kamis (2/5/2024).

Lebih lanjut Samuel menjelaskan, salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan praktik biosekuriti.

Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan FAO Indonesia menggagas program Community ASF Biosecurity Intervention (CABI) dan mengimplementasikannya dengan melaksanakan praktik biosekuriti kepada peternak. Program CABI bertujuan agar peternak dapat memahami prinsip penerapan budidaya babi yang baik serta mampu memahami definisi, prinsip, dan elemen biosekuriti. 

Samuel berpesan kepada para peternak untuk dapat memahami resiko kerugian dan cara penularan penyakit ASF pada babi melalui program ini.

Program CABI juga memberikan bantuan peralatan kandang bagi peternak mikro-kecil di Kabupaten Landak sebagai penunjang praktik biosekuriti dan cara budidaya yang baik dalam peternakan babi.

Pelaksanaan biosekuriti di peternakan mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 47 Tahun 14 tentang Pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan dan Kepmentan No. 6 Tahun 2021 tentang Good Farming Practices (GFP) atau cara budidaya yang baik dalam peternakan, termasuk budidaya babi. 

Tidak lupa Samuel berharap kegiatan ini dapat diikuti dengan baik oleh peternak sehingga dapat memahami dan menerapkan cara beternak yang baik.

“Kegiatan ini juga diharapkan menjadi solusi bagi peternak mikro-kecil di Kabupaten Landak untuk kembali meningkatkan produksi tanpa adanya wabah ASF sehingga dapat menjadi percontohan bagi peternak lain dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” tutup Samuel. (Diskominfo Kab. Landak)