- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Sabtu, 18 Mei 2024 | 19:06 WIB
: FGD bersama Tim Pendamping RPJPD Pemprov Sulteng, Kamis (2/5/2024). Foto : PPID Dinas TPH Sulteng
Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH, Minggu, 5 Mei 2024 | 12:29 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 112
Palu, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat pada April 2024 Nilai Tukar Petani (NTP) naik 3,20 persen menjadi 122,94 dari bulan sebelumnya 119,13.
Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) mengalami kenaikan 3,59 persen dari 120,60 menjadi 124,93.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng menyebut perbaikan NTP dan NTUP tersebut sebagai salah satu indikator keberhasilan sektor pertanian di wilayahnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulteng, Nelson Metubun, mengatakan, untuk subsektor hortikultura dalam rilis berita BPS dilaporkan mengalami kenaikan signifikan berkat buah durian.
"Untuk sub sektor hortikultura pada periode ini mengalami peningkatan yang sangat baik, lebih dipengaruhi produksi buah durian. Hal ini juga mempengaruhi nilai ekspor hasil-hasil pertanian Sulawesi Tengah," terang dia di sela Diskusi Kelompok Terarah atau FGD bersama Tim Pendamping Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Pemprov Sulteng, Kamis (2/5/2024).
Adapun sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan pada laporan periode yang sama, diakibatkan situasi iklim yang berubah-ubah atau sulit diprediksi.
Selain faktor cuaca, kekurangan pupuk pada pertanaman awal tahun dan serangan hama penyakit pada beberapa sentra juga turut mempengaruhi.
Sementara itu, terkait FGD yang digelar tersebut, Nelson menyebut tujuannya adalah untuk menyusun rencana program dan kegiatan sektor pertanian sebagai proyeksi RPJPD Tahun 2025-2045.
Dalam RPJPD sebagai dokumen perencanaan dan capaian sektor pertanian itu, memuat arah kebijakan dan strategi guna mewujudkan proyeksi sektor pertanian di Sulteng.
"Arah capaian sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan kapasitas produksi tanaman pangan dan hortikultura," terang dia.
Dia menambahkan, diskusi juga membahas penguatan peran unit pelaksana teknis atau UPT yang melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi, sehingga berimplikasi pada kesejahteraan petani.
Nelson menambahkan, hasil awal kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang dilaksanakan untuk kegiatan Pemberdayaan Petani Miskin Ekstrem (P3KE) di beberapa kabupaten, memperlihatkan pengaruh positif terhadap kenaikan pendapatan bagi petani sebagai sasaran penerima.
Selain memberikan evaluasi, Tim Pendamping Pemprov Sulteng yang dipimpin Arifuddin Bidin, turut menyampaikan apresiasi terhadap hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas TPH. (MC Prov Sulteng)