SE Gubernur soal Study Tour Ditegaskan Bukan untuk Mereduksi Industri Pariwisata

: Diskusi informal atau "ngadu bako" dengan Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat, , Sabtu (18/5/2024).


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Sabtu, 18 Mei 2024 | 21:30 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 478


Kota Bandung, InfoPublik – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman menegaskan, surat edaran (SE) Gubernur Jabar tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan yang dikeluarkan beberapa waktu lalu, bertujuan untuk mengedukasi, sebaliknya tidak ada muatan untuk mereduksi industri pariwisata.

Dikatakan Herman, dalam SE tersebut Gubernur Jabar mengimbau pelaksanaan study tour atau wisata studi dilakukan di dalam kota di wilayah Provinsi Jawa Barat. "Hanya untuk menjamin keamanan dan kemanfaatannya, satuan pendidikan diminta untuk memerhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilalui, serta kelaikan kendaraan," ungkap Sekda Jabar di Sujiva Resto and Art Space, Bandung, Sabtu (18/5/2024).

Hal tersebut ditegaskan Herman pada diskusi informal atau "ngadu bako" dengan Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat. Hadir pada kesempatan tersebut Herman Muchtar (Ketua GIPI), Herrie Hermanie Soewarma (Wakil Ketua GIPI), Heni Smith (Dewan Pakar GIPI), Djoni (Dewan Pakar GIPI), dan Taufik Hidayat Udjo (Ketua Bidang Pengembangan Destinasi Wisata).

Untuk itu, lanjut Herman satuan pendidikan diminta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan di wilayah kabupaten/kota masing-masing, serta menyampaikan pemberitahuan dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya.

"SE tersebut sifatnya antisipatif dan mitigatif, dengan harapan tidak ada kejadian serupa di masa depan. Kita ambil pelajaran dan hikmah dari kecelakaan di Subang," tukas Sekda Herman.

Hal itu ditegaskan Herman mengingat potensi pariwisata Jabar yang luar biasa. Sehingga merupakan tugas semua pihak untuk mengelolanya secara profesional agar aman dan nyaman. “Serta memasarkannya secara kreatif agar mekar dan bertumbuh," imbuh Herman.

Sementara terkait SE tersebut Ketua GIPI Jawa Barat Herman Muchtar sepakat dan memahami latar belakang dan maksud SE adalah sebagai bentuk antisipasi pemerintah daerah terhadap keamanan dan kemanfaatan pelaksanaan wisata studi di Jawa Barat. “Namun kami mohon juga Pemprov Jabar mengantisipasi dampak penafsirannya di lapangan," ujar Herman Muchtar. 

Taufik Hidayat Udjo, Ketua Bidang Pengembangan Destinasi Wisata GIPI mengatakan kejadian Subang memantik semua pihak melakukan introspeksi dan siap mendukung Pemprov Jabar  melakukan standarisasi dan monitoring bagi pelaku jasa pariwisata.

“Baik travel maupun destinasi wisata, agar aman dan nyaman, serta pariwisata Jabar lebih baik. Pelaku jasa pariwisata yang tidak legal harus ditertibkan," tegas Taufik.

Demikian juga Heni Smith Dewan Pakar GIPI memberikan apresiasi terhadap pertemuan informal ini. Dengan harapan, berkaca dari musibah tersebut, semua pihak agar introspeksi, termasuk berbagai asosiasi dibawah GIPI.  "Dimohon semua asosiasi yang tergabung di GIPI dapat mendisiplinkan anggotanya. Lakukan juga pengawasan yang berkelanjutan," ucap Heni.(MC Prov. Jabar)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 31 Mei 2024 | 19:45 WIB
TNI-Polri dan Masyarakat Membangun Harmoni dan Kesejahteraan di Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 31 Mei 2024 | 19:44 WIB
Umat Beragama di Lumajang Berpadu dalam Aksi Bersih Tempat Ibadah
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 30 Mei 2024 | 19:45 WIB
Pemkot Pontianak Optimalkan Penyaluran Bansos lewat Aplikasi D'Master
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Minggu, 26 Mei 2024 | 07:04 WIB
Cycling de Jabar 2024, Bey Machmudin Ajak Pesepeda jadi Agen Pariwisata Jabar