: Asisten Manajer Komunikasi dan TJSL PT PLN UIP Nusra, Panca Budi Setiawan, (baju putih) saat mengunjungi bengkel SMK St. Aloisius-Ruteng, Senin (6/5/2024). (Foto: MC Kab. Manggarai)
Oleh MC KAB MANGGARAI, Selasa, 7 Mei 2024 | 11:37 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 371
Manggarai, InfoPublik - PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara (Nusra) menjadikan SMK Santo Aloisius Ruteng, Kabupaten Manggarai, sebagai pusat pengembangan motor listrik (Molis). Dalam rencana besar ke depan, PT PLN akan menjadikan SMK Santo Aloisius menjadi pusat pengembangan Molis di Nusa Tenggara Timur, khususnya daratan Flores.
Hal itu disampaikan oleh Asisten Manajer Komunikasi dan TJSL, PT PLN UIP Nusra, Panca Budi Setiawan, usai mengunjungi bengkel SMK tersebut, Senin (6/5/2024). “PT PLN serius mengembangkan Molis bekerja sama dengan SMK St. Aloisius-Ruteng,” tuturnya.
Keseriusan tersebut, kata Budi Setiawan, diawali dengan pelatihan konversi kendaraan BBM ke listrik pada bulan Januari 2024. Dalam pelatihan yang melibatkan para guru serta pelajar SMK itu, PT PLN mendatangkan instruktur dari PT Braja Elektric Motor-Surabaya.
“Kami telah melakukan pelatihan konversi. Pelatihan ini melibatkan 15 guru serta perwakilan 10 pelajar setiap sekolah kejuruan saat pelatihan bulan Januari 2024. Sementara instrukturnya dari PT Braja Elektric Motor Surabaya. Dan Braja Elektrik Motor merupakan salah satu bengkel yang terverifikasi untuk melakukan konversi motor berbahan bakar bensin ke motor,” ujar Budi Setiawan.
Menurut Budi Setiawan, rencana program pengembangan Molis itu akan berjalan sesuai rencana. Pasalnya, pihak SMK St. Alosius, mulai dari Kepala Sekolah, guru, serta siswa/siswi menyambut baik dan mendukung penuh program tersebut.
“Kami hakul yakin program ini berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Karena pihak SMK St. Aloisius telah menambah satu program baru khusus Teknis Sepada Motor pasca digelarnya pelatihan konversi kendaraan oleh PT PLN," ungkap Budi Setiawan.
“Saat ini di SMK Santo Aloisius Ruteng telah menambah satu program yaitu Teknis Sepada Motor, yang merupakan tindak lanjut dari pelatihan konversi kendaraan BBM ke listrik,” katanya lagi.
Melihat hal tersebut, kata Budi Setiawan, pihaknya akan mengusulkan SMK St. Aloisius Ruteng ke Kementerian Perhubungan RI sebagai bengkel resmi dengan diterbitkannya sertifikat sebagai bengkel pemasangan, perakitan, dan pemeriksaan untuk kendaraan Molis.
“Sebagai persyaratan untuk diterbitkannya sertifikat dari Kementerian Perhubungan RI, PT PLN akan men-support peralatan sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat,” tutur Budi Setiawan.
Ke depannya, SMK tersebut menjadi pusat pelatihan konversi kendaraan BBM ke listrik di kepulauan Flores, bahkan Provinsi NTT secara keseluruhan. Hal itu sejalan dengan program pemerintah melalui PT PLN untuk mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.
“PLN dengan nyata bergerak mendukung NZE di tahun 2060, misalnya dari hulu, PT PLN mendapatkan mandat melakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 Poco Leok, hilirnya PT PLN melakukan pengembangan konversi kendaraan BBM ke listrik,” ujar Budi Setiawan. (MC Kab. Manggarai)