: Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian turut memanen hasil ikan yang dibudidayakan warga Gang Kuini Kelurahan Sungai Jawi Luar Kecamatan Pontianak Barat.
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 7 Mei 2024 | 17:53 WIB - Redaktur: Untung S - 58
Pontianak, InfoPublik - Di tengah keterbatasan lahan, tak menyurutkan niat pembudi daya ikan untuk mengembangkan usahanya. Budi daya ikan di dalam ember menjadi solusi bagi masyarakat untuk memperoleh pendapatan. Seperti yang dilakukan warga Gang Kuini Kelurahan Sungai Jawi Luar Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat (Kalbar).
Tanpa membutuhkan modal yang besar, budidaya ikan dengan cara itu hanya cukup menggunakan wadah ember yang diisi air dan ikan lele.
Di bagian atas ember, dikelilingi dengan tanaman kangkung yang berfungsi untuk mencegah ikan melompat keluar. Dalam waktu tiga bulan, budi daya ikan di dalam ember itu sudah bisa dipanen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian turut memanen hasil ikan yang dibudidayakan warga Gang Kuini Kelurahan Sungai Jawi Luar Kecamatan Pontianak Barat. Dengan menggunakan serokan, ikan-ikan lele itu dikumpulkan dalam sebuah wadah.
Pembudidayaan ikan di dalam ember itu dinilainya memberikan solusi bagi warga yang ingin mengembangkan usaha budidaya ikan. Ia mengapresiasi Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan yang sudah melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk budidaya ikan di dalam ember.
“Budidaya ikan di dalam ember itu tentunya lebih fleksibel tanpa harus memikirkan lahan atau membuat keramba,” ujarnya usai memanen ikan lele hasil budidaya dalam ember, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, budidaya dengan cara itu jauh lebih mudah dan bisa dilakukan oleh masyarakat tanpa perlu merogoh modal yang besar. Apalagi masa panennya hanya membutuhkan waktu tiga bulan. Bahkan dalam kurun tiga bulan, ukuran ikan yang dipanen cukup besar, dalam hitungan per kilo, hanya sebanyak lima sampai enam ekor saja.
“Artinya, penghasilan masyarakat akan meningkat karena konsumsi ikan ini pangsa pasarnya tidak hanya di Pontianak saja tetapi juga kabupaten sekitar,” sebutnya.
Ani Sofian menilai, budidaya ikan di dalam ember memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Hal itu melihat usaha kuliner yang tersebar di Kota Pontianak dengan menyediakan menu ikan.
“Banyaknya rumah makan dan restoran tentu berdampak pada kebutuhan pasokan ikan dan ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan,” tuturnya.
Melihat peluang itu, ia mengajak masyarakat Kota Pontianak, terutama yang bermukim di wilayah pesisir sungai bisa memanfaatkan potensi ini untuk budi daya ikan. Kemudian bagi masyarakat yang bermukim di wilayah yang jauh dari tepian sungai, bisa mengembangkan budi daya ikan di dalam ember.
“Sehingga dengan demikian, di samping meningkatkan pendapatan masyarakat, juga kita berharap dengan konsumsi ikan itu masyarakat semakin sehat dan bagi bayi yang mengidap stunting bisa mengkonsumsi secara rutin ikan hasil budidaya tersebut,” kata Ani Sofian.
Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro menambahkan, pihaknya juga memberikan bantuan benih ikan lele untuk dibudi daya oleh warga. Bantuan benih ikan itu sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terhadap masyarakat yang telah berupaya mengembangkan budidaya ikan. Menurut Bintoro, budi daya ikan lele di dalam ember merupakan alternatif yang efektif bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas.
“Dengan budi daya ikan lele di dalam ember, masyarakat dapat memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah mereka untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Selain itu, ikan lele juga merupakan ikan yang mudah dibudidayakan dan memiliki potensi pasar yang baik,” ungkapnya.
Bintoro juga menekankan pentingnya pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat yang ingin melakukan budi daya ikan lele di dalam ember. Oleh sebab itu, pihaknya siap memberikan bimbingan teknis dan pendampingan agar budidaya ikan lele ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.
“Dengan adanya dukungan itu diharapkan budi daya ikan lele di dalam ember dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Kota Pontianak untuk meningkatkan taraf hidup dan ketahanan pangan,” imbuhnya. (prokopim/Jemi Ibrahim)