: Program Desain Besar Olahraga Nasional Kemenpora
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 7 Mei 2024 | 17:55 WIB - Redaktur: Untung S - 68
Pontianak, InfoPublik - Sebanyak 300 pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) mengikuti Tes Identifikasi Bakat Calon Atlet Panjat Tebing di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak.
Tes pencarian bibit atlet panjat tebing oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu digelar selama dua hari, 7 dan 8 Mei 2024.
Ketua Tim Tes Bakat Cabor Panjat Tebing Kemenpora RI Bambang Siswanto menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan itu, merupakan tes bakat cabang olahraga unggulan yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yakni panjat tebing. Terlebih juara dunia panjat tebing yang dimiliki Indonesia berasal dari Kota Pontianak, Vedriq Leonardo.
“Kenapa memilih di Kota Pontianak, karena kota ini merupakan tempat juara dunia berasal Vedriq Leonardo, memberikan apresiasi juga ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk mencari lagi bibit bibit atau penerusnya Vedriq,” jelasnya saat ditemui di Stadion SSA, Selasa (7/5/2024).
Ia menambahkan, kegiatan itu melibatkan siswa-siswi SMP dengan rentang usia antara 12 hingga 15 tahun dengan menyasar 300 orang untuk kemudian dilakukan tes fisik dan tes keterampilan memanjat tebing sepanjang 10 meter. Dia menjelaskan dari 300 peserta ini nantinya akan dipilih sebanyak 20 pelajar dan finalnya sebanyak 10 orang yang berhak mengikuti pemusatan latihan di klub panjat tebing.
“Yang mana klub itu selama enam bulan kedepan akan didukung pembinaannya oleh Kemenpora,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak Rizal menyambut baik kebijakan Menpora RI Dito Ariotedjo yang menunjuk Kota Pontianak ini sebagai tempat uji dan tes bakat atlet cabang olahraga panjat tebing. Ia menyebut bahwa kegiatan ini bagian dari penghargaan atas pencapaian prestasi atlet panjat tebing Indonesia asal Kota Pontianak Vedriq Leonardo yang mengharumkan nama Pontianak dan bangsa Indonesia di kancah nasional hingga dunia.
“Jadi tes identifikasi itu menganalisis kemampuan, apakah ada kemampuan, ada bakat yang dinilai sejak dini, tentu dipilih lokasi sesuai lokasi atlet bang Vedriq, hari ini dilakukan dan diidentifikasi, dimulai pembinaan, pengajaran hingga pembinaan, dari 300 akan dikerucutkan menjadi 10 untuk dilakukan pembinaan secara fokus,” papar dia.
Rizal optimis Kota Pontianak memiliki potensi akan bibit atlet panjat tebing sehingga perlu dicari talenta bakatnya karena bisa saja bakat tersebut masih tersembunyi dan belum muncul sesuai penilaian standar yang dimiliki Kemenpora.
“Kegiatan itu juga menjadi upaya memunculkan minat bakat anak-anak usia dini maupun pelajar untuk cinta terhadap olahraga khususnya cabang olahraga panjat tebing,” pungkasnya (prokopim/Jemi Ibrahim)