Empat Desa di Temanggung Segera Menjelma Jadi Deswita, Ini Keunikannya Masing-Masing

: - Empat desa di Kecamatan Kledung dan Jumo di Kabupaten Temanggung menuju desa wisata (Deswita) yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Selasa, 7 Mei 2024 | 16:47 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 84


Temanggung, InfoPublik - Empat desa di Kabupaten Temanggung menuju desa wisata (Deswita) yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Arbai Nur menyampaikan, desa tersebut meliputi Kledung dan Batursari di Kecamatan Kledung, kemudian Giyono dan Gunung Gempol di Kecamatan Jumo.

"Dari empat desa itu masing-masing mempunyai keunikan tersendiri, karena pengembangan desa wisata itu kalau ada kesamaan nanti malah tidak menarik," katanya di Temanggung, Selasa (7/5/2024), 

Ia berharap mudah-mudahan dalam tahun ini keempat desa tersebut mendapat SK Desa Wisata dari Bupati Temanggung. Selama ini di Kabupaten Temanggung telah ada 28 Deswita yang mendapatkan SK Bupati.

Soal keunikan empat desa tersebut dipaparkan Arbai satu-persatu. Desa Gunung Gempol katanya, mempunyai keunikan di konservasi, mereka sudah membuat program perlindungan lingkungan, terutama untuk satwanya dan beberapa satwa itu memang sudah mereka abadikan sebagai satwa yang dilindungi.

"Bahkan Kadesnya kemarin sudah membuat peraturan desa yang terkait dengan konservasi dan ini sangat menarik, karena masyarakat juga sudah menjadi sebuah budaya di situ terkait perlindungan lingkungan," katanya.

Di samping itu, lanjut Arbai ada kekhasan di Gunung Gempol karena penataan lingkungannya, kalau dari gapura masuk desa itu sudah ada pavingisasi yang tertata dengan rapi dan bersih. "Kita harapkan ini akan menjadi desa wisata yang lain dari pada yang lain. Orang masuk itu konsepnya sudah lingkungan," tuturnya.

Sementara Desa Giyono dibeberkan Arbai mempunyai keunggulan di sektor budayanya, dalam hal ini kesenian. Masyarakatnya banyak yang menjadi pelaku budaya itu sendiri dan beberapa kali Desa Giyono juga menjadi duta seni ke luar daerah, seperti belum lama ini mengikuti festival di Kabupaten Jember.

"Walaupun mendapatkan juara harapan, tetapi paling tidak ini sebuah prestasi yang dilakukan oleh Desa Giyono dan harapan nanti desa wisata Giyono ini akan banyak menampilkan sebuah keunggulan dari sisi budayanya," jelasnya.

Kemudian, untuk Desa Kledung dan Batursari keduanya memiliki keunikan yakni berada di hamparan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Di Kledung, sudah ada beberapa destinasi seperti Posong, Sigandul View. Diharapkan dengan adanya deswita akan lebih menambah kekayaan wisata di kawasan tersebut.

"Kalau Desa Kledung sebenarnya sudah punya jalur pendakian dan berdasarkan data yang kita miliki, wisata naik gunung yang paling tinggi di Temanggung dibandingkan dengan desa-desa yang lain," terang Arbai. Ia menambahkan di Desa Kledung memiliki satu objek Embung Kledung yang kunjungannya juga stabil, tinggal menambah inovasi, kreativitas lagi untuk bisa maju.

Kalau di Batursari menurut Arbai lebih menyuguhkan pemandangan di lereng Gunung Sumbing, jadi agak berbeda nanti, karena tekstur antara Sindoro dan Sumbing juga berbeda. "Kami sudah beberapa kali ke lokasi di Batursari ini, lokasinya menarik dan luar biasa. Kita baru mendorong desa untuk mengembangkan lewat pemberdayaan SDM dulu untuk pengelolanya," tandasnya.

Ia menyampaikan, salah satu kunci untuk menyukseskan salah satu objek wisata, maupun destinasi adalah aksebilitas. Di Batursari ini dengan mobil sebenarnya sudah bisa menjangkau beberapa area yang bagus, tetapi memang aksesnya ini belum bisa melingkari areal hutan milik Perhutani.

"Kami mendorong Batursari ini bisa bekerja sama dengan Perhutani, terkait nanti pengembangan kewilayahan, terutama membuka jalur pendakian dan jalur untuk wisata di situ," pungkasnya. (MC.TMG/Fir;Ekp)