:
Oleh MC KOTA MALANG, Rabu, 31 Juli 2024 | 12:28 WIB - Redaktur: Juli - 142
Malang, InfoPublik – Kota Malang, Jawa Timur kini dikenal sebagai pionir dalam pengembangan inovasi untuk pelayanan publik yang optimal dan inklusif.
Hal itu menyusul peluncuran dua terobosan pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang melalui SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 13 Kota Malang, Senin (29/7/2024).
Inovasi ini diberi nama Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa (SIMBA ASIA) dan Layanan Siswa Istimewa Galas Berwirausaha (NASI TIGA BERAS).
Kedua metode ini adalah respons terhadap kebutuhan pembelajaran diferensiasi untuk siswa istimewa dan sejalan dengan kurikulum nasional Merdeka Belajar.
SIMBA ASIA dan NASI TIGA BERAS berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa, untuk meningkatkan kemandirian siswa istimewa.
Kepala SMPN 2 Kota Malang, Riatiningsih mengungkapkan bahwa SIMBA ASIA, yang dimulai pada 2023, bertujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa istimewa.
Setelah melakukan asesmen, ditemukan 17 anak dengan berbagai kebutuhan khusus seperti tunagrahita, slow learner, dan gangguan belajar spesifik.
SIMBA ASIA memfasilitasi siswa ini melalui pelatihan keterampilan dasar seperti memasang kancing dan menyeterika, serta melibatkan mereka dalam program Sahabat Siswa.
Program ini juga melibatkan siswa reguler untuk memberikan dukungan sosial dan emosional kepada teman-teman mereka yang berkebutuhan khusus.
Sementara itu, di SMP Negeri 13 Kota Malang, inovasi NASI TIGA BERAS diperkenalkan pada 2022. Program ini fokus pada pembelajaran kontekstual dan kewirausahaan dengan melatih siswa untuk menghasilkan produk seperti telur asin dan beternak ayam ras.
Wakil Kepala Sekolah Sinthian Susan menyatakan bahwa NASI TIGA BERAS bertujuan menggali potensi kewirausahaan siswa istimewa dan membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana menekankan pentingnya memberikan layanan kepada semua siswa, termasuk siswa istimewa, meskipun terdapat keterbatasan guru pendamping khusus (GPK).
Program SIMBA ASIA dan NASI TIGA BERAS merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk menciptakan ekosistem inklusif di Kota Malang, yang termasuk dalam berbagai inovasi pelayanan publik lainnya.
Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memberikan dukungan penuh atas inovasi ini, berharap program-program tersebut terus berkembang dan memberikan pendidikan yang setara bagi semua siswa.
Inovasi SIMBA ASIA dan NASI TIGA BERAS mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) dan masuk dalam 5 Terbaik Inovasi Kelompok Replikasi Inovasi Kluster Kota dalam Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi (PKRI) Pelayanan Publik 2024.
Keberhasilan ini menegaskan komitmen Kota Malang dalam memajukan pendidikan inklusif dan layanan publik yang berkualitas.
Kota Malang terus berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang inklusif dan inovatif melalui berbagai program, memastikan semua siswa mendapatkan pendidikan yang layak dan setara. (Ari/yon)