: Maksimalkan Peran Keluarga untuk Cegah Stunting, FKPPI Libatkan BKKBN dalam Sosialisasi -Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Jumat, 26 Juli 2024 | 21:05 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 146
Banjarmasin, Infopublik - Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan stunting, delapan fungsi keluarga, seperti perawatan, edukasi, ekonomi, dan kesehatan, keluarga dapat menjadi benteng pertama dalam melindungi anak-anaknya.
Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Nyigit Wudi Amini pada Sosialisasi Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah XVI Kalimantan Selatan Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) di Banjarmasin.
Kegiatan ini merupakan wujud dari kepedulian para putra dan putri Purnawirawan serta putra-putri TNI Polri terhadap keadaan stunting di banua, Nyigit memaparkan mengenai angka prevalensi stunting yang masih berada di 24,7%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 21,6% berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI 2023).
“Angka stunting kita masih tinggi dibandingkan nasional. Kita perlu kerja keras untuk menurunkan angka stunting dengan cara menggandeng semua pihak,” katanya, Jumat (26/7/2024).
Ia mengatakan mengenai strategi percepatan penurunan stunting di 2024 yang berfokus pada tiga pendekatan utama, yaitu asupan makanan bergizi, pemantauan ukuran ideal tubuh, dan perbaikan kondisi lingkungan, seperti akses terhadap air bersih, sanitasi, serta fasilitas rumah yang layak.
“Hal ini penting kita lakukan untuk pendekatan terutama pada kelompok sasaran super prioritas, seperti calon pengantin berisiko, ibu hamil, dan ibu dengan anak di bawah dua tahun (Baduta),” ujarnya.
Dirinya juga menyoroti keberhasilan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Pencegahan Stunting yang dilaksanakan pada Juni lalu, dengan cakupan 98,51% di Kalimantan Selatan.
"Capaian ini menunjukkan komitmen kuat dari seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dalam menurunkan angka stunting," tambah Nyigit.
Menurutnya, program pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting adalah bagian dari inisiatif nasional untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengurangi stunting pada anak-anak balita di Indonesia.
“Dengan dukungan berbagai fasilitas kesehatan dan layanan masyarakat seperti posyandu, program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif guna memastikan anak-anak tumbuh sehat dan optimal, demi masa depan generasi mendatang yang lebih cerah,”tambahnya.(MC Kalsel/tgh/ARH/Eyv)