Rakor Penangananan Konflik Sosial Kota Probolinggo Bahas sejumlah Poin Penting

: Rakor Penangananan Konflik Sosial Bahas Empat Poin Penting


Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Jumat, 26 Juli 2024 | 18:38 WIB - Redaktur: Juli - 159


Probolinggo, InfoPublik — Guna meningkatkan kewaspadaan dini dan menjaga stabilitas daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Probolinggo mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, Kamis (25/7/2024), di Ruang Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo.

Rakor dibuka oleh Asisten Administrasi Pemerintahan (Aspem) Madiha, yang didampingi oleh perwakilan dari Polres Probolinggo Kota, Kejari, dan Kodim 0820/Probolinggo.

Hadir dalam acara ini, staf ahli, kepala perangkat daerah, camat, lurah se-Kota Probolinggo, serta anggota Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial.

Dalam sambutannya, Aspem Madiha menekankan bahwa situasi dan kondisi Kota Probolinggo saat ini terpantau aman dan kondusif, berkat sinergi dan kolaborasi dari semua komponen masyarakat, pemerintah daerah, forkopimda, aparat keamanan (TNI, Polri), tokoh agama, tokoh masyarakat, serta elemen masyarakat lainnya.

Madiha mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketenteraman. Namun, menjelang tahapan pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota bulan depan, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak jelas sumbernya.

Madiha juga meminta agar potensi konflik dan pelanggaran hukum dapat diantisipasi dan dimitigasi sejak awal. Selain itu, ia menyoroti pentingnya penyelenggara pemilu, terutama dalam masa transisi komisioner KPU, PPK, dan PPS, untuk menyesuaikan dengan kondisi yang berkembang dan bertindak profesional dalam pelaksanaan pilkada, guna menghindari kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Selain itu, Madiha menyinggung mengenai keberadaan angkringan di beberapa titik di Kota Probolinggo yang dianggap mengganggu aktivitas umum, seperti parkir sembarangan yang menutup jalan, serta potensi kerumunan yang dapat menyebabkan balapan liar atau kegiatan kriminal.

Ia meminta instansi terkait untuk melakukan pendekatan persuasif kepada pelaku usaha dan berkoordinasi dengan Satpol PP, Polri, dan TNI untuk mengatasi masalah ini.

Madiha juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang marak terjadi di Kota Probolinggo. Dari Januari hingga minggu keempat Juli 2024, tercatat 437 kasus DBD dengan 6 orang meninggal dunia, dan 18 pasien masih mendapatkan perawatan bulan ini.

Terkait itu, ia mendorong sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD dan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk.

Sehubungan dengan peralihan musim angin, Madiha mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah atau limbah padi di sawah-sawah, mengingat kejadian kebakaran dan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

Di akhir acara, Madiha juga menginformasikan bahwa mulai 26 hingga 27 Juli 2024, Kota Probolinggo akan menerima tamu internasional, yaitu 220 juru potret atau fotografer yang akan mengeksplor pariwisata dan budaya Kota Bayuangga.

Ia mengingatkan agar kearifan lokal tetap dijaga dan berharap seluruh masyarakat dapat mendukung serta mengingatkan tamu mengenai hal ini. (es/pin)