: Diskusi via zoom Ikatan Alumni FISIP Universitas Syiah Kuala.
Oleh MC PROV ACEH, Sabtu, 27 Juli 2024 | 03:21 WIB - Redaktur: Juli - 172
Banda Aceh, InfoPublik - Sejumlah alumni IKA Fisip Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan diskusi daring pada Kamis (25/7/2024) via Zoom, membahas persiapan dan kriteria Pilkada Serentak 2024.
Diskusi ini dipandu oleh Nurul Afla dan dihadiri lebih dari 350 peserta dari berbagai latar belakang.
Ketua IKA Fisip USK, Munawar Khalil, membuka acara dengan menekankan pentingnya forum semacam ini sebagai ajang bertukar pikiran dan menjalin silaturahmi antar alumni.
"Diskusi ini penting menjelang Pilkada yang tinggal beberapa bulan lagi. Sebagai alumni Fisip, kita perlu memantau perkembangan politik Aceh dan berperan aktif dalam proses demokrasi," ujar Munawar, yang juga mantan Ketua PII.
Acara ini menampilkan dua pemateri utama, Iqbal Ahmady dan Iksan. Iqbal, alumni Fisip USK dan Fisip Universitas Indonesia, yang kini aktif sebagai konsultan politik di Parameter Institute, menekankan tiga indikator utama untuk Pilkada Aceh yang berkualitas.
Pertama, figur calon pemimpin harus memiliki kapasitas, integritas, dan sinergitas. Kedua, pemilih harus rasional dengan meningkatkan kesadaran politik untuk menghindari praktik politik uang. Ketiga, sistem dan penyelenggara Pilkada harus menjalankan tugas secara fair dan adil.
Sementara itu, Iksan, dosen Fisip Universitas Teuku Umar, memaparkan isu sosial dan birokrasi dengan pendekatan teori. Ia menekankan perlunya calon pemimpin Aceh yang memahami dan dapat mengatasi masalah sosial seperti krisis lingkungan dan deforestasi.
Beberapa penanggap, termasuk Rahmad Maulana (Remol), Shaivannur (Dekpan), dan T. Muda Bentara, turut memberikan pandangan mereka.
Remol menekankan perlunya pemimpin yang peka terhadap isu sosial dan lingkungan, sementara Muda menyoroti pentingnya pemimpin yang memahami Aceh dan mampu berkomunikasi politik dengan Jakarta.
Dekpan menambahkan, Aceh membutuhkan pemimpin yang berani, cerdas, dan kolaboratif, serta keterlibatan aktif dari intelektual kampus dalam memberikan komentar dan kritik konstruktif terhadap calon pemimpin.
Diskusi ini berhasil mengumpulkan berbagai perspektif penting mengenai kriteria pemimpin yang ideal untuk Aceh ke depan, dengan harapan agar Pilkada 2024 dapat melahirkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan mengatasi berbagai tantangan di Aceh.